TIGARAKSA – Sebanyak 89 mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Mutu (STTM) Muhammadiyah Tangerang tahun akademik 2017-2018 diwisuda, Sabtu (24/3). Wisudawan yang terdiri dari Jurusan Teknik Industri sebanyak 78 orang, dan Jurusan Teknik Fisika sebanyak 11 orang yang dilaksanakan di Istana Nelayan Jatiuwung.
Wakil Ketua tiga, Bidang Kemahasiswaan STTM Muhammadiyah Tangerang Bunyamin berharap, para peserta yudisium kali ini tidak hanya sekedar lulus, Tapi bisa mengimplementasikan keilmuannya di tengah masyarakat.
“Mereka juga diharapkan punya mental petarung. Tak pernah putus asa,” ujar Bunyamin, yang ditemui saat persiapan wisuda di Hotel Nelayan, Kecamatan Jatiuwung.
Selain harus memiliki mental petarung, wisudawan angkatan XIII juga diharapkan menjaga profesionlitas dan spiritualitas. Bunyamin yang juga anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang menekankan pentingnya spiritualitas dan profesionalitas dalam memasuki dunia kerja.
Bunyamin menegaskan, pengetahuan bukanlah jaminan bagi seseorang bisa diterima di masyarakat maupun di perusahaan. “Harus memiliki kedalaman intelektual. Inilah yang disebut profesionalitas,” katanya. Namun, lanjut Bunyamin, profesionalitas juga bukan satu-satunya aspek yang mendorong wisudawan menjadi sukses melainkan harus didukung spritualitas yang baik. Dirinya juga mengingatkan, semua wisudawan untuk tahu sejarah Muhammadiyah.
Sehingga STTM Muhammadiyah mampu menghasilkan sarjana yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian dan pengoperasian sistem industri dan instrumentasi secara luas dan komplek mengikuti perkembangan teknologi.
Menghasilkan lulusan yang diterima oleh dunia insudtri sesuai dengan keahlian dan kemampuan jaminan mutu teknik industri dan teknik fisika. Bahkan mampu menghasilkan peneliti handal di bidangnya, menghasilkan sarjana yang mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dalam masyarakat.
Serta yang tidak kalah penting, lanjut Bunyamin, STTM Muhammadiyah mampu menghasilkan insan profesional yang berakhlak mulia dan mampu berdakwah. “Mencetak sarjana yang hanya memiliki intelektual kampus manapun bisa, namun mencetak sarjana yang memiliki intelektual dan mampu berdakwah tidak semua kampus bisa. STTM Muhammadiyah mampu mencetak semuanya,” terang Bunyamin. (mas)