CIPUTAT-Rencana revitalisasi terus bergulir. Kini, target pembangunan makin jelas. Salah satunya, Detailed Engeneering Desaign (DED) pun sudah selesai. Dalam dokumen ini, rencana desain pasar itu akan dibuat ramah anak.
Wakil Walikota Benyamin Dvnie, salah satu hal menarik dalam rencana revitalisasi itu adalah, keberadaan Pasar Ciputat yang bisa mengakomodasi semua kalangan. Selama ini, pasar kerap identik dengan ibu-ibu atau kaum tua. Sehingga, pasar tradisional khususnya tidak peka terhadap anak untuk berada di tengah-tengahnya.
Maka, kata dia, Pasar Ciputat tidak akan dibuat demikian. Melainkan, akan didesain peka terhadap perkembangan anak. “Pasar Ciputat jadi pasar terpadu. Bukan saja sisi ekonomi, tapi sisi sosial, edukasi,” katanya, ditemui di Balai Kota Tangsel, kemarin.
Ia menjelaskan, sisi kepedulian terhadap anak itu akan ditopang dengan tempat bermain, dan sejumlah area edukasi bagi anak. Bahkan, kata Pak Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie, akan dibuat klaster khusus jenis pedagang. “Ada PKL khusus kuliner. ada buat edukasi anak-anak, tidak hanya tempat penitipan anak,” tuturnya.
Bahkan, mantan pejabat eselon II Kabupaten Tangerang ini mengatakan, di area Pasar Ciputat akan dibangun hunian vertikal yang bertujuan untuk menghidupkan pasar itu sendiri dan sebaliknya. “Ada apartemen, bahkan hotelnya. Makanya, dinamakan pasar terpadu,” tutur Pak Ben.
Terkait mekanimse pembangunan, akan dilakukan dengan konsep Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Saat ini, kata dia, tengah dilakukan focum group discussion (FGD) di pusat yang membahas rencana pembangunan pasar itu.
“FGD di tingkat kementerian. Karena, revitalisasi ini dilakukan Bappenas, Kemendag, dan Pemkot Tangsel sendiri,” paparnya.
Masih kata Pak Ben, dalam DED pasar Ciputat, sudah tercantum dana yang dibutuhkan. Salah satunya, dana pembangunan konstruksi fisik sekitar Rp300 miliar. Nilai ini mencerminkan bahwa proyek tersebut bukan proyek kecil. Sehingga upaya menarik investor harus benar-benar dilakukan.
“Supaya sampai menarik investor lain, maka konsep itu dibawa di FGD. Karena ini investasinya tidak kecil. Termasuk, modal aset tanah dan bangunan dari pemerintah yang sekarang ada,” jelas Pak Ben.
Lebih jauh dikatakan Pak Ben, ia berharap pembangunan Pasar Ciputat bisa dimulai pada 2020 mendatang. Makanya, temuan masalah di lapangan terus dicarikan solusinya. Misalnya, persoalan kerancuan alas hukum lahan yang ditemui di beberapa bidang.
Untuk masalah lahan ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kejaksaan dalam hal ini Jaksa Pengacara Negara dan BPKP bahkan hingga ke Kementerian Dalam Negeri.
“Tapi, (lahan bermasalah) itu hanya 20 persen dari 4 sektare lebih lahan yang dibutuhkan untuk revitalisasi pasar Ciputat,” katanya. (mol/esa)
[…] Source link […]