Beranda OLAHRAGA Peluang Indonesia di ATC 2019, Berat, Tapi Bisa Satu Medali

Peluang Indonesia di ATC 2019, Berat, Tapi Bisa Satu Medali

479
0
BERBAGI

JAKARTA – Kejuaraan balap sepeda track Asia atau Asian Track Championship (ATC) 2019 digeber Jakarta International Velodrome mulai besok (9/1). Persaingan bakal ketat. Sebab, negara-negara kuat di nomor track bakal terjun. Misalnya Thailand, Jepang, dan Tiongkok. Mereka memperebutkan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Di Asian Games 2018 lalu, nomor track gagal menyumbang medali buat kontingen Indonesia. Meski begitu, tim merah putih tetap optimistis menyongsong event ini.

”Setelah Asian Games, kita mengikuti beberapa single event internasional, dan hasilnya menjanjikan. Maka kita masih percaya diri bisa meraih sedikitnya satu medali di sini,” yakin Budi Saputra, manajer timnas balap sepeda, kemarin.

Yang diplot meraih emas adalah Crismonita Dwi Putri. Dalam beberapa kejuaraan pasca-Asian Games, dia selalu mendapat emas. Antara lain pada ACC Track Asia Cup 2018 di Thailand, serta Track Asia Cup 2018 di India. ”Semoga bisa terulang di ATC. Apalagi event-nya di Jakarta,” harap Budi.

Ada satu masalah dari ekspektasi terhadap Krismon (sapaan Crismonita). Dia selalu meraih emas di nomor team sprint. Dan pasangannya adalah Elga Kharisma Novanda. Mereka sudah berpartner sejak Asian Games 2018 lalu. Nah, Elga tidak turun dalam ATC 2019. Dia masih dalam masa pemulihan setelah operasi punggung.

Posisi Elga digantikan oleh Wiji Lestari. Ini bukan nama sembarangan. Wiji adalah peraih perunggu nomor BMX di Asian Games 2018. Tapi, spesialisasi gadis 19 tahun itu adalah BMX. Baru dua bulan terakhir ini dia berlatih track bersama Krismon.

”Saya pikir mereka masih bisa mencatat waktu yang terbaik. Harapan saya sih kualitas Wiji sama (dengan Elga),” papar Dadang Haries Purnomo, pelatih nomor track pelatnas balap sepeda. ”Tapi perkembangan Wiji sejak masuk track juga sudah cukup bagus,” imbuhnya.

Crismonita sendiri mengakui pergantian partner itu cukup berpengaruh bagi dirinya. Tapi pembalap berusia 20 tahun itu tetap berusaha bisa menampilkan yang terbaik. ”Aku yang nanti akan lebih nge-push lagi. Karena kan aku jadi penentu waktu. Nanti akan usaha lebih ekstra lagi,” janji dia, ketika ditemui setelah latihan di velodrome Rawamangun kemarin.

Meski begitu, Krismon juga mengejar target lain. Sebab, selain nomor sprint, dia juga turun pada nomor keirin dan time trial. ”Untuk yang team sprint memang masih jauh. Target bisa nanti masuk final pada nomor keirin. Saat di Asian Games lalu baru semifinal,” papar Krismon. ”Selain itu mau memecahkan personal best dari 11,1 detik jadi bisa tembuh 10 detik,” imbuh dia. (jpg)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here