Beranda OLAHRAGA Persita Gelar Evaluasi Start Dari Nol Lagi

Persita Gelar Evaluasi Start Dari Nol Lagi

0
BERBAGI
ADAPTASI: Striker anyar Persita Qischil Gandrum Minny masih butuh adaptasi dengan pemain Persita lainnya agar semakin kompak menghadapi Liga 2.

PERSITA Tangerang mendapat pelajaran berarti dari keikutsertaannya di ajang Piala Presiden 2019. Skuat Pendekar Cisadane yang berada di Grup E bersama Arema Malang, Persela Lamongan dan Barito Putera harus mengakhiri petualangan di posisi juru kunci tanpa pernah meraih poin.

Hasil laga di Stadion Kanjuruhan jelas menjadi modal berharga buat Persita menghadapi kompetisi Liga 2. Namun, untuk bisa bangkit dari keterpurukan skuat asuhan Widodo Cahyono Putro (WCP) harus start dari angka nol lagi.

Ya, kemampuan Persita menghadapi Arema, Persela dan Barito membuktikan tim Ungu belum siap menghadapi kompetisi Liga 2. Masih banyak kelemahan yang harus dibenahi WCP agar kemampuan terbaik tim Ungu keluar di kompetisi sebenarnya.

WCP sendiri tidak terlalu kecewa dengan hasil yang diraih pasukannya. Pasalnya, sulit membandingkan kekuatan tim Ungu dengan kontestan lain di Grup E.

Persita jauh dibawah tiga klub Liga 1 dalam hal segalanya. “Tapi memang inilah keadaan kami masih belum 100 persen persiapan di kompetisi. Otomatis kami latihan juga kemarin hanya ujicoba saja, belum ada latihan masalah fisik. Saya lihat tadi dari segala penjuru memang kami kalah segalanya,” kata WCP.

Secara materi pemain, Persita sendiri belum memiliki skuat yang komplit. Karena 22 pemain yang dibawa baru 15 pemain yang merupakan kerangka inti Persita musim depan.

Ditambah Persita tampil tanpa pemain asing didalamnya. Beda dengan Piala Presiden 2015 dimana tim Ungu dibela pemain asing Bruno Casmir dan Raphael Maitimo (statusnya WNI).

Secara teknik dan taktik belum ada yang diterima pemain selama dua pekan persiapan yang lebih banyak nuansa perekrutan pemain baru. Efeknya terlihat pada pertandingan dimana banyak celah yang dimanfaatkan tim lawan untuk membobol gawang tim Ungu.

“Kemampuan pemain kita masih jauh, koordinasi saat transisi dari menyerang ke bertahan, koordinasi di lini pertahanan dan yang lebih penting dari segi fisik kita masih kurang. Tapi tidak masalah buat saya karena ini jadi tolak ukur kami nantinya,” jabar WCP.

Dengan persiapan yang masih dua hingga tiga bulan WCP menyatakan adalah waktu yang ideal untuk berbenah usai Piala Presiden. Dirinya akan fokus pada memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih terlihat jelas di Piala Presiden.

Pelatih kelahiran Cilacap pun meminta suporter Persita mendukung terus Persita dalam persiapan. Dan tak lupa ia mewanti-wanti suporter untuk melupakan isu yang beredar bahwa Persita lolos ke Liga 1.

“Tolong dilupakan. Kami harus persiapan dari nol lagi. Kami harus kerja keras untuk mencapai cita-cita kami bersama, untuk bisa naik ke Liga 1,” tutup WCP. (apw)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here