KUALA LUMPUR-Para pebulu tangkis top Indonesia kembali terjun di turnamen bergengsi, Malaysia Open, yang dimulai hari ini. Tahun lalu—sedihnya—Indonesia gagal meraih satu gelar pun dalam ajang berlevel Super 750 tersebut. Tahun ini, peluang terkuat masih dari sektor ganda putra. Meskipun skuad elite ini juga menghadapi rintangan berat dari awal. Seperti apa?
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo secara mengejutkan tersingkir di babak pertama All England bulan lalu. Banyak yang berpikir era emas mereka sudah selesai. Malaysia Open bisa jadi momentum mereka untuk membuktikan bahwa anggapan itu salah. Pasangan berjuluk Minions tersebut sangat bersemangat membalas kegagalan mereka di All England. ”Itu motivasi yang bagus,” kata Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra.
Di babak pertama besok (3/4), mereka menghadapi pasangan yang sedang naik daun. Yakni Lee Yang/Wang Chi Lin. Jagoan Taiwan ini memang masih menduduki peringkat 18 BWF. Namun sepak terjang mereka tahun ini mengerikan. Mereka sudah mengumpulkan dua gelar, yakni Orleans Masters (Super 100) dan India Open (Super 500) Minggu malam lalu (31/3).
Lee/Wang punya stamina yang meledak-ledak. Mereka seperti tidak pernah lelah. Persistent mengejar bola. Itu mengompensasi kelemahan mereka dari segi teknik. Marcus/Kevin harus tenang dan tidak membiarkan lawan mendikte permainan. Dengan waktu persiapan yang lama (All England adalah turnamen terakhir Minions), mereka di atas kertas mampu mengatasi Lee/Yang.
Jika mulus hingga semifinal, Marcus/Kevin punya kans bertemu teman sendiri: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Ini juga bakal seru lagi. ”Kalau saya sih, kalau bisa yang menang tetap Indonesia. Tapi harus gonta-ganti supaya lebih kompetitif. Tidak itu-itu saja,” ujar Herry I.P.
Tahun lalu wakil Indonesia hanya mampu melangkah sampai semifinal. Itu pun dicapai pemain nonpelatnas Tommy Sugiarto. Apakah tahun ini Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting bisa melebihi raihan itu? Rasanya berat.
Sebab, lawan di hari pertama sudah berat. Jojo bertemu Brice Leverdez (Prancis). Terakhir kali keduanya bertemu di ajang yang sama, Jojo kalah. Dan kalaupun berhasil melumpuhkan Laverdez, Jojo kemungkinan besar akan menghadapi Kento Momota. Walau selalu bisa memaksakan rubber game, namun Jojo sama sekali belum berhasil mengalahkan pemain nomor satu dunia itu.
Sedangkan, drawing di pool bawah juga menguntungkan Ginting. Diprediksi pemain 22 tahun itu bisa mencapai perempat final. Namun, lawan selanjutnya adalah Shi Yuqi dari Tiongkok. Dalam enam kali pertemuan, Ginting selalu kalah.
Inilah ujian pertama pelatih baru Rionny Mainaky. Dia memang belum sempat memberikan program latihan apapun. Namun setidaknya Rionny sudah menanamkan semangat pantang menyerah buat Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.
Di babak pertama, Jorji—sapaan Gregoria—bertemu bintang Thailand, Ratchanok Intanon. Motivasi Intanon sedang tinggi setelah menjuarai India Open Minggu lalu. Dalam berbagai pertemuan, dia juga selalu unggul atas Jorji. ”Saya ingin menang dari dia. Sebisa mungkin saya akan berusaha dulu,” janji Jorji.
Nasib Fitriani sama-sama mengkhawatirkan. Di babak pertama ini dia harus bisa menang atas Sung Ji-hyun (Korea). ”Dia tinggi, jadi pukulannya halus dan tajam. Ulet juga, nggak mudah dimatikan. Saya harus tahan di lapangan dan main aman. Supaya nggak banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Fitri. (jpg)