Beranda NASIONAL Prabowo Ajak Jaga TPS, Agar Tidak Ada Kecurangan

Prabowo Ajak Jaga TPS, Agar Tidak Ada Kecurangan

0
BERBAGI
Prabowo Subianto

JAKARTA-Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta kemarin (7/4) berubah menjadi lautan manusia. Jutaan massa datang dalam kampanye akbar capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Prabowo menegaskan dirinya optimistis menang dalam kontestasi Pilpres 2019, setelah melihat sekitar 1 juta massa pendukungnya yang hadir dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta kemarin.

“Yakinlah saudara-saudara, yakinlah kita pasti menang,” papar Prabowo. Dia menegaskan tidak ada niat lain kecuali hanya bekerja dan berjuang untuk rakyat Indonesia ketika maju dalam Pilpres 2019. Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menegaskan tidak rela melihat rakyat Indonesia yang masih susah makan dan masih susah mendapatkan pekerjaan. “Saya bersama Sandiaga Uno, kami tidak ada niat selain bekerja mengabdi dan berbakti untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Prabowo semakin yakin mayoritas rakyat Indonesia ingin adanya perubahan serta kehidupan yang baru pasca-Pilpres 2019, karena banyaknya massa yang hadir dalam kampanye akbar tersebut. Dalam orasinya itu, Prabowo mengajak para pendukungnya untuk bisa menjaga tempat pemungutan suara (TPS) agar pada saat hari pencoblosan 17 April nanti tidak ada kecurangan. “Mari kita semua jaga TPS, jangan sampai ada kecurangan. Siap jaga!” kata Prabowo dari atas panggung.

Prabowo berpesan kepada TNI, Polri, maupun intelijen aktif untuk bersikap netral dalam Pemilihan Presiden 27 April 2019 mendatang. “Adik-adik ku tentara, polisi, dan intelijen yang masih aktif, saya bicara di sini. Kau harus setia kepada seluruh rakyat Indonesia. Sumpah mu, untuk membela rakyat bukan satu golongan saja. Yang punya bintang di pundak dan dada, inget bintang-bintang itu di berikan oleh rakyat. Dan percayalah kepadaku, adik-adikku kekuasaan tak akan lapang atau lama,” ujar Prabowo. Ia pun bertanya kepada pendukung soal masa kekuasaan menjadi aparat penegak hukum. “Sampai kekuasan itu hingga 1.500 tahun, 1.300 tahun, 800 tahun bisa?,” tanya Prabowo yang sontak dijawab olehnya juga, dan para pendukungnya. “Tidaaakkkk,” ujarnya.

“Jadi, jadi jangan menyakiti rakyat yang membesarkan kau. Jangan kau kira rakyat takut dengan senjata mu, tidak ada kekuatan senjata apapun di dunia ini yang bisa lawan kekuatan rakyat saudara-saudara,” tuturnya. “Lalu, kau mau jadi kacung dan budak terus, kalian mau diijak-injak terus, takut diancam-ancam,” sambung Prabowo seraya menanyakan hal itu kepada pendukungnya. “Tidaakkk…” Teriak pendukungnya bersama-sama di lokasi kampanye akbar di GUBK.

Rangkaian kampanye akbar Prabowo-Sandi diawali dengan solat tahajud dan solat subuh berjamaah lalu dilanjutkan dengan lantunan sholawat. Beberapa tokoh nasional yang hadir antara lain Ketua MPR RI dan juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI dan juga Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI dan juga Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Cawapres Sandiaga Salahudin Uno memakai kain sarung berorasi saat kampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, kemarin.

Selain itu juga dihadiri petinggi parpol koalisi Indonesia Adil dan Makmur antara lain Sekjen PAN Edy Soeparno, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Ketua DPP Partai Berkarya Titiek Soeharto, Ketua Dewan Syuro PKS Habib Salim Seggaf Aljufrie. Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Rachmawati Soekarnoputri. Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso dan Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Neno Warisman juga terlihat hadir dalam kampanye akbar tersebut. Selain itu juga dihadiri Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Sobri Lubis, dan tokoh 212 Bachtiar Nasir.

Selain pemaparan yang disampaikan sejumlah tokoh politik, ada yang manarik dalam kesempatan itu. Hadirnya Imam Besar FPI Habib Riezieq Shihab. Ya, Habib Riezieq hadir. Tapi tidak secara fisik. Orasi politik dan penegasan dukungannya, disampaikan melalui video yang diputarkan di layar lebar.

Rizieq menyampaikan 10 alasan mengapa Prabowo-Sandi layak dipilih masyarakat di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. “Kenapa Prabowo-Sandi dimana-mana disambut dengan antusias? Mereka datang tanpa dibayar dan tanpa diiming-imingi hadiah, pertama karena Prabowo-Sandi merupakan capres-cawapres hasil ijtima ulama,” papar Rizieq. Alasan kedua menurut dia, setia pada Pancasila dan UUD 1945 yang sejati untuk membela agama, bangsa, dan negara. Sementara alasan ketiga, bersedia menandatangani pakta integritas di hadapan para habaib dan ulama.”Keempat, Prabowo-Sandi cinta dan hormat kepada ulama serta tegas menolak kriminalisasi ulama. Kelima, tidak memusuhi Islam dan agama lainnya,” ujarnya.

Keenam menurut dia, Prabowo-Sandi berakal sehat sehingga tidak memaksa orang gila untuk memilih dan tidak mengadudomba antar anak bangsa. Untuk alasan ketujuh, Prabowo-Sandi tidak membohongi rakyat, dan kedelapan tidak melindungi PKI, paham liberal, dan aliran sesat dan maksiat. “Kesembilan, jujur, tidak curang, dan tidak intimidasi terhadap siapapun dalam memilih serta tidak melakukan kampanye hitam pada lawan politik. Alasan kesepuluh, membawa harapan baru ke arah lebih baik,” paparnya.

Rizieq mengatakan sambutan yang antusias masyarakat dalam kampanye Prabowo-Sandi di berbagai daerah, merupakan indikasi kemenangan pasangan tersebut di Pilpres 2019 sudah semakin dekat.

Ketua Umum Satria Gerindra Nizar Zahro menilai kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno di SUGBK berjalan sukses. Nizar meyakini kampanye bertitel Putihkan Jakarta itu dihadiri sekitar sejuta orang. “Spektakuler! Capres dan cawapres 02 Prabowo-Sandi sukses menggelar kampanye terakbar di Stadion Utama GBK Senayan. Kampanye dihadiri satu juta orang,” kata Nizar. Juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu menegaskan SUGBK adalah barometer. Menurutnya, konstestan pemilu yang mampu memenuhi SUGBK biasanya keluar sebagai pemenang.

Politikus asal Madura itu menuturkan, sejumlah politikus mencapai kursi presiden setelah sukses menggelar kampanye di SUGBK. “Mulai Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, red), SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, red) dan hingga Jokowi pernah merasakan atmosfer seperti itu,” ulas Nizar. Nizar menegaskan, atmosfer itu juga terjadi pada kampanye Prabowo-Sandi di SUGBK. Sebab, seisi SUGBK penuh sesak, termasuk di luar stadion kebanggan nasional itu. (fin/jpnn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here