SERANG – Selama 10 tahun, Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirta Madani Kota Serang mengalami kerugian. Akibatnya, tak ada pemasukan bagi Pemkot Serang dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Serang tersebut berupa bagi hasil keuntungan (dividen). Hal itu terjadi karena PDAM mengalami banyak kendala.
Hal itu terungkap saat Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-10 PDAB Tirta Madani Kota Serang di salah satu rumah makan di Kota Serang, Selasa (9/4).
”(PDAB) stagnan aja selama 10 tahun, tapi insya Allah tahun 2019 ini dengan kepemimpinan Walikota Serang yang baru (Syafrudin) bisa memberikan dividennya, karena segala bidang akan kita benahi seperti sumber daya manusia (SDM), jaringan air, membangun komunikasi dengan pihak-pihak swasta, dan pemerintah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDAB Tirta Madani Kota Serang, Dian Hadi saat ditemui Banten Ekspres seusai acara.
Menurut Dian, kendala yang dihadapi oleh PDAB yaitu kurang air baku dan belum memiliki alat untuk instalasi pengolahan air bersih. Meski begitu, mulai tahun ini, kata dia, pihaknya optimistis bisa menyelesaikan kendala-kendala tersebut. “Kalau itu sudah ada, insya Allah Kecamatan Kasemen, Serang dan Kota Serang umumnya akan terlayani,” katanya.
Ia berharap dengan momentum HUT PDAB Ke-10 itu, segala kendala yang ada di perusahaannya bisa diselesaikan. Walikota Serang Syafrudin pun, kata dia, sudah merespons baik dengan program 100 hari kerja, yakni mendukung untuk melayani masyarakat di bidang air bersih.
“Kebutuhan air baku untuk air bersih di Kota Serang itu 50 sampai 80 liter per detik sesuai kapasitas yang dilayani,” ujarnya.
Dian juga mengatakan sering terjadinya kekeringan di Kecamatan Kasemen sebetulnya bukan rawan air. Air di sana banyak akan tetapi kualitasnya kurang memadai. “Untuk ke depannya kami akan berupaya melakukan pelayanan dengan baik terutama pelayanan air bersih di Kecamatan Kasemen khususnya dan umumnya di Kota Serang,” ujarnya seraya mengatakan pelanggan PDAB saat ini sebanyak 1.800 pelanggan.
Menurut dia, di Kecamatan Kasemen, pihaknya sudah melakukan pelayanan air bersih di masyarakat. Semula sambungan rumah yang dipasang sebanyak 37 rumah pada 2017, saat ini sudah mencapai 1.800 sambungan. “Kami baru masuk sekitar kurang lebih 2 tahun, dari 2017 sampai 2019, pada saat itu sambungan langganan 670 lebih,” paparnya sembari mengatakan pada 2020, pihaknya akan mengajukan pembuatan pipa instalasi pengolahan air khusus di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka.
Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin mengatakan di Kota Serang, keberadaan PDAB sangat dibutuhkan, terutama untuk masyarakat Kecamatan Kasemen, sebab masyarakatnya kekurangan air bersih dan air tanahnya payau.
“Saya berharap dengan hari ulang tahun PDAB bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat seluruh Kota Serang, terutama masyarakat Kasemen untuk bisa menikmati air bersih,” katanya.
Menurut dia, di Kota Serang ada tiga kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih seperti Kecamatan Kasemen, Walantaka, dan Taktakan. Di ketiga lokasi itu, airnya tidak layak dikonsumsi, selain berwarna kuning air, juga memiliki rasa asin. “Terutama untuk masyarakat di Kecamatan Kasemen diperlukan sekali karena masyarakat Kasemen banyak kekurangan air bersih, karena sumur-sumur di sana asin,” ujarnya.
Kecamatan Kasemen, kata dia, menjadi daerah prioritas yang membutuhkan air bersih sehingga perlu adanya inovasi dan kreativitas baru dari PDAB agar persoalan air bersih bisa segera diatasi. “Karena saat ini pasokan debit PDAB baru 21 liter per detik. Ke depan harus ditingkatkan debit barunya supaya masyarakat benar-benar merasakan air bersih,” paparnya.
Syafrudin memastikan akan mendukung penuh berbagai program PDAB sehingga wilayah pesisir Kota Serang mendapatkan pasokan air bersih. “Kebutuhan air bersih banyak sekali ya baik minum dan mandi ini dan lainnya. Jadi, PDAB harus bisa memberikan kontribusi air bersih dan pemerintah akan mendukung,” ucapnya. (mg-04/tnt)