PASANGAN ganda putra Fajar Alfian/M. Rian Ardianto punya misi dobel khusus dalam Indonesia Open 2019 di Istora Senayan pekan depan (16-21/7). Selain menjadi kunci mewujudkan all-Indonesian-final ganda putra, mereka juga harus bisa mengerek peringkat. Maklum, awal bulan ini, menjelang turnamen level super 1000 itu, ranking mereka di BWF malah turun.
Setelah Piala Sudirman, Fajar/Rian terdepak dari lima besar. Kini, mereka anjlok ke peringkat tujuh. Tergusur oleh pasangan Tiongkok Han Chengkai/Zhou Haodong. Itu tidak lepas dari penampilan buruk mereka pada Australian Open 2019 lalu. Digadang-gadang juara, Fajar/Rian langsung tumbang pada babak pertama.
Selisihnya tidak jauh. Han/Zhou di posisi keenam mengumpulkan 69.657 poin. Sedangkan Fajar/Rian 67.155 poin. Nah, jika di Indonesia Open mereka mampu menembus minimal empat besar, mereka bakal mendapat tambahan 10.200 poin. Cukup untuk naik satu setrip lagi. Atau bahkan kembali ke lima besar jika Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe apes tidak mampu lebih jauh dari babak pertama.
Meski begitu, soal peringkat yang turun tidak membuat pasangan berjuluk FajRi itu galau. Mereka lebih berfokus pada target pribadi. Yakni, melaju lebih jauh daripada dua edisi terakhir. Pada 2017 dan 2018, mereka selalu kandas di semifinal. “Tapi dilihat dari drawing, berat juga. Kami coba main yang terbaik dulu. Kami harus gimana dijalani dulu satu per satu,” papar Fajar.
Diunggulkan di posisi keenam, Fajar/Rian bakal ditantang pasangan Tiongkok Huang Kai Xiang/Liu Cheng. Mereka baru dipasangkan di Indonesia Open. Peluang FajRi untuk mengalahkan mereka sangat besar. Langkah mereka juga diprediksi mulus hingga perempat final. Di babak delapan besar itu, mereka kemungkinan ditunggu pasangan Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
Lagi-lagi, FajRi ogah berspekulasi tentang apa yang akan terjadi. Sebulan masa persiapan sudah dimaksimalkan. Meskipun, menurut Rian, masih ada ruang yang bisa dikembangkan. “Untuk persiapan paling dekat, perbaikan aspek teknik dulu. Terutama dua minggu terakhir ini. Sedangkan aspek fisik, terutama kekuatan tangan sudah dijalani kemarin,” ujar Rian kemarin.
Sementara itu, kurang dari sepekan menuju event, pasukan tunggal putra malah sudah tidak berlatih keras. Pelatih Hendri Saputra lebih menjaga kondisi fisik Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. “Sudah 80 persen (fisiknya). Saya jaga biar jangan sampai cedera, sakit, atau kondisi di luar yang kami harapkan,” jelas Hendri.
Ini penting. Sebab, setelah Indonesia Open berakhir, mereka bakal langsung menjalani tur Asia. Yakni Japan Open dan Thailand Open 2019. “Dilihat hasil turnamen nanti seperti apa. Kalau sampai ada satu (turnamen) yang hasilnya bagus, berarti program latihannya tepat. Kalau mau juara di tiga-tiganya tidak gampang,” ujar Hendri. (jpg/apw)