SETU-Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan menambah jumlah petugas pengangkut tanah yang terpapar radiasi cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, Banten. Penambahan personel diproyeksikan mencapai 40 orang.
“Besok mungkin akan kita tambah atau kita minta tambahan pekerja untuk membantu proses pengangkutan tanah ke dalam drum,” kata Kepala Hukum Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara, Selasa, (18/2).
Proses pengerukan tanah, kata Heru, selain mengerahkan alat berat milik Batan, juga melibatkan ekskavator bantuan dari Pemerintah Kota Tangsel. Dukungan petugas pengangkut akan mengefektifkan proses pembersihan lahan.
“Kalau di atas 40 (petugas) kita bisa bagi empat sif dengan jeda waktu istirahat cukup lama. Karena mencangkul-cangkul itu berat, capek juga,” ungkapnya.
Kepala Sub Bidang Keselamatan dan Pengelolaan Limbah (BKPL) Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) Batan, Agung Supriyanto, menambahkan meski hanya mencangkul, personel yang bertugas tak bisa asal tunjuk. Selain punya tenaga, petugas juga harus ahli.
“Jadi enggak bisa sembarang, karena harus ada sertifikasinya,” ucap dia.
Agung bahkan tak akan segan menunjuk pejabat tinggi di Batan untuk jadi tukang cangkul. Keterbatasan pegawai membuat semua orang di Batan harus ambil bagian.
“Tak usah khawatir dengan paparan dari radiasi yang ditimbulkan. Kita sudah sangat mengetahui efeknya,” jelas dia.
Untuk diketahui, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menghadiri rapat tindaklanjut penanganan radiasi yang terjadi di Perumahan Batan Indah Setu. Rapat tersebut dipimpin langsung Menristek Bambang Brodjonegoro, bertempat di Ruang rapat lantai 25 Gedung II BPPT, Jakarta, Selasa (18/2).
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, menjelaskan, setidaknya menurut catatan ada tiga RT yang terpapar. “Sekarang kami akan menunggu imbauan selanjutnya. Sesuai arahan, menunggu 20 hari. Tapi kami berharap bisa lebih cepat dari 20 hari,” ujar Airin dalam Rapat Koordinasi dengan Menristek dan Kepala Bapetan, Selasa (18/2).
Airin juga menambahkan jika penjelasan mengenai paparan radioaktif ini tidak bisa dijelaskan yang bukan ahlinya. Sehingga dirinya memastikan jika pihak pusat bisa menyampaikan keadaan paparan radioaktif ini agar tidak simpangsiur disampaikan kepada masyarakat.(med/ril)