Beranda TANGERANG HUB Inisiatif Keruk Sungai Cileles

Inisiatif Keruk Sungai Cileles

0
BERBAGI
NORMALISASI: Operator ekskavator keruk Sungai Cileles di Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, kemarin. FOTO: Dok Pribadi Jayadi

KEMIRI – Sungai Cileles yang melintasi Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, dianggap mengalami pendangkalan. Bahkan belum lama ini air sungai ini meluap sampai merendam hektaran lahan tambak dan persawahan di desa tersebut.

Atas dasar itu, Jayadi, Kepala Desa Patramanggala berinisiatif mengeruk sungai menggunakan satu unit ekskavator. Kegiatan ini dalam rangka upaya pencegahan banjir.

“Kegiaan ini adalah salah satu upaya meminimlisir banjir,” kata Jayadi, kepada Tangerang Ekspres, Minggu (23/2).

Pria yang juga sebagai Ketua Dewan Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI) Kemiri ini, mengungkapkan di Kampung Sukadiri, Desa Patramanggala, menjadi langganan banjir apabila air sungai meluap.

Kades Patramangala periode 2019-2025 ini khawatir penambak maupun petani mengalami kerugian, apabila luapan air sungai merendam lahan tambak dan persawahan padi. Menurutnya, penambak akan mengalami kerugian kalau air merendam area tambak.

“Sedangkan lahan persawahan, bisa puso kalau terendam air selama beberapa hari,” tambahnya.

Ia menjelaskan, dalam kesempatan ini mengeruk sungai mencapai dua kilometer. Dana pengerukan memakai dana pribadi. Sebab kegiatan pengerukan tidak memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa). Sebab sejatinya kewenangan perawatan sungai ini bukan di pemerintah desa.

Sementara itu, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Air Tawar Tunas Tambak Mandiri, Desa Patramanggala, klaim mengalami rugi mencapai Rp326 juta, akibat lahan tambak mereka terendam banjir setinggi 70 centimeter, Rabu (5/2).

Ahmad Yani, Ketua Pokdakan Air Tawar Tunas Tambak Mandiri mengatakan, pihaknya mengelola lahan tambak seluas 111 hektar. Adapun komoditas tambak meliputi, ikan bandeng, ikan mujaer, ikan nila salin, ikan nila arwana dan udang vaname.

“Karena banjir mencapai 70 centimeter di lahan tambak pada Rabu, 5 Februari 2020, babis semuanya. Diantaranya ikan dan perlengkapan tambak. Kerugian ditaksir mencapai 326 juta,” ungkapnya. Ia menambahkan, lahan tambak terendam banjir setelah Sungai Cileles meluap. (zky)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here