SERPONG-Bakal Calon Walikota Tangsel Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin, bungkam saat ditanya terkait baliho, spanduk dan bilboard dirinya yang dipasang tanpa izin. Ini terjadi saat, Nur Azizah memenuhi panggilan Bawaslu terkait status dirinya sebagai PNS.
Malah, ia meminta wartawan untuk menanyakan kepada yang memasang spanduk tersebut.
“Tanya yang masang saja,” kata Azizah, singkat. Selepas itu, Azizah yang menggunakan kerudung hijau muda tersebut langsung menaiki mobilnya dan pergi meninggalkan sejumlah awak media.
Untuk diketahui, selain tak berizin, sejumlah spanduk dan baliho Azizah juga dipasang di pohon-pohon. Seperti yang berada di depan lapangan Graha Telkom Serpong. Sepanjang pohon yang berada di jalan raya tersebut dipasang spanduk bergambar wajah Azizah.
Pada bagian lain, Kepala Seksi Verifikasi Perizinan Ekonomi pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Mohamad Hudori, memastikan kalau spanduk dan baliho bacalon Azizah tak berizin.
Sebab, kata dia, jika berijin terlihat jelas, ada barcode di spanduk maupun baliho. Sementara di spanduk, baner, maupun balihonya tidak ada barcodenya.
“Masyarakat bisa mengecek langsung apakah spanduk dan baliho tersebut berizin atau tidak, dengan cara mengecek barcode. Spanduk dan baliho kategori non-permanen di setiap spanduk dan balihonya memiliki barcode tulisannya DPMPTSP, sedangkan untuk bilboard permanen biasanya pihak ketiga yang melakukan perizinan, biasanya pemasang akan sewa ke pihak ketiga,” jelasnya.
Apakah barcode yang berada di baliho dan spanduk Azizah merupakan barcode DPMPTSP, dirinya memastikan bukan. Karena kalau di billboard tidak menggunakan barcode. Kalau yang permanen biasanya itu pihak ketiga yang melakukan perizinan dan mereka itu sewa kepada pihak ketiga yang punya tiang itu.
“Kalau di tiang itu reklame permanen, itu enggak perlu pakai barcode. Kalau barcode DPMPTSP yang seperti ini (ada tulisan DPMPTSP di atas barcode).
Teman-teman juga bisa langsung scan. Nanti di-scan langsung keluar siapa nama pemohonnya, terus masa pajaknya, ukurannya, jumlahnya itu langsung ke baca,” paparnya.
Dia berharap, untuk para calon agar menaati perizinan terhadap spanduk dan baliho. Bakal calon kan kalau terpilih itu menjadi pemimpin dan pemimpin itu harus menjadi sauri tauladan. Harus yang baik. Contoh seperti Rasullulah. “Jangan kita hanya menyuruh masyarakat namun kita sendiri tidak mencontohkan yang baik. Kita lakukan perzizinan yang sesuai aturan. Mudah-udahan terpilih akan juga menjadi yang terbaik nanti.”harapnya.
Sementara itu, saat wartawan mencoba men-scan salah satu barcode yang ada di baliho Siti Nur Azizah, ternyata yang keluar bukan data perizinan. Melainkan terkait profil dirinya. (mol/esa)