BALARAJA –Sekolah Berkebutuhan khusus (SKh) Negeri 01 Kabupaten Tangerang, juara pertama tingkat nasional pada Daring Pembuatan Film Pendek Praktik Baik Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pertama 2020, yang berlangsung dari 15-31 Juli 2020.
Kepala SKh Negeri 01 Kabupaten Tangerang, Ngatini mengatakan, guru-guru SKh Negeri 01 Kabupaten Tangerang telah mampu mengubah dan menjadikan perpustakaan, sebagai tempat yang menyenangkan bagi kegiatan belajar, sehingga menjadi gerakan literasi sekolah di SKh Negeri 01 Kabupaten Tangerang sukses mempraktikannya.
Selain memiliki tempat yang nyaman, di perpustakaan juga telah tersedia berbagai fasilitas lainnya, untuk mendukung para siswa berkebutuhan khusus dengan mudah untuk mendapatkan bahan referensi, baik untuk literasi maupun untuk kebutuhan belajar. Bahkan sekolah yang dipimpinnya, selain memiliki beberapa perpustakaan yang nyaman. Mereka membuat becak yang dijadikan pojok baca. Hal tersebut yang membuat gerakan literasi sekolah berhasil dikembangkan.
Lebih lanjut Ngatini menjelaskan, sebelum Daring Pembuatan Film Pendek Praktik Baik Implementasi GLS, Ngatini membentuk satgas literasi. Tujuannya, agar daring dalam pembuatan film pendek ini bisa lebih fokus.
“Jika sebelumnya siswa membaca hanya di dalam, kini kita bebaskan siswa mau membaca di mana saja sesuai dengan kebutuhannya. Kami terus bertekad menjadikan Perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan,” kata Ngatini.
Didik Setyabudi, Pengawas SKh Wilayah Tangerang, Dindikbud Provinsi Banten, mengatakan, hampir setiap mengikuti lomba, SKh Negeri 01 Kabupaten Tangerang berhasil meraih juara pertama. Keseriusan kepala sekolah, guru maupun siswa dalam mengikuti kegiatan menjadikan sekolah ini langganan juara.
“Selaku Pengawas SKh Wilayah Tangerang, tentunya kita terus berupaya sekolah binaan kita menjadi yang terbaik dalam segala bidang,” tegas Didik.
Sementara itu, Ketua Umum FGLSN, R. Achmad Yusuf SA, keterampilan membaca berperan penting dalam kehidupan, karena pengetahuan diperoleh melalui membaca. Oleh karena itu, keterampilan ini harus dikuasai peserta didik dengan baik sejak dini. Hal ini yang menjadikan FGLSN menggelar Lomba Daring Pembuatan Film Pendek Praktik Baik Implementasi GLS.
Kata Yusuf, disaat pandemi Covid-19 ini, maka dewan juri melakukan penilaian berdasarkan daring pembuatan film pendek berdasarkan hasil subcribers dan like dari masyarakat. Karena hasil karya tersebut langsung diunggah di Youtube.
“Berdasarkan hasil subcribers dan like, maka SKh Negeri 01 Kabupaten Tangerang menjadi yang terbanyak. Kemudian disusul oleh SMKN 47 Jakarta, dan yang ketiga SLBN Pangkalpinang, Bangka Belitung,” tegas Yusuf.
Saat menyerahkan piala, Yusuf langsung melihat kondisi gerakan literasi sekolah di perpustakaan yang dimiliki SKh Negeri 01 Kabupaten Tangerang. Yusuf mengakui, penilaian tersebut memang tidak salah. Mengingat gerakan literasi yang dimiliki sekolah ini sangat layak. (mas)