Beranda TANGERANG HUB Peletakan Batu Pertama Masjid, SNA Bahas Lingkungan

Peletakan Batu Pertama Masjid, SNA Bahas Lingkungan

0
BERBAGI
Peletakan Batu Pertama Masjid, SNA Bahas Lingkungan
BERSAMA ULAMA: Bakal calon walikota Siti Nur Azizah (di tengah) foto bersama sejumlah para ulama usai peletakan batu pertama pembangunan masjid dan rumah tahfidz di kawasan Serpong Utara, kemarin. FOTO: Tim Azizah-Rumaha for Tangerang Ekspres

SERPONG UTARA-Bbakal Calon Walikota Tangsel, Siti Nur Azizah makin agresif. Jelang tahapan pendaftaran calon, September mendatang ia makin rajin turun ke lapangan. Dari menghadiri acara warga, mengikuti pengajian hingga melakukan sejumlah aktivitas sosial.

Terbaru, meletakan batu pertama Rumah Tahfidz dan pembangunan Masjid Nurul Azizah, di Kampung Buaran Timur, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong Utara, Rabu (26/8).

Azizah mengatakan, pembangunan masjid dan rumah tahfidz merupakan cita-cita mulia yang harus ditebarkan setiap insan manusia. Maka itu, ketika nanti sudah jadi tentunya akan menjadi tempat yang punya banyak keberkahan. Dua tempat tersebut akan melahirkan generasi mulia, yang bisa menjadi pemimpin bangsa.

“Saya meyakini rumah tahfidz dan masjid juga bisa menjawab tantangan zaman. Terutama dalam mencetak generasi muda yang mumpuni bisa menguasai ilmu pengetahuan dan agama. Dua hal itu menurut saya sangat penting,” katanya.

Dirinya juga menyinggung soal bangunan tempat ibadah tersebut. Seperti desain, konsep lingkungan, dan lain sebagainya. Hal itu menurutnya penting karena menyangkut kehidupan dan tata kelola lingkungan.

Ia mencontohkan banyaknya pemanfaatan sumber air bawah tanah dengan sumur dangkal maupun dalam bisa membahayakan kehidupan manusia. Kekeringan di kala kemarau panjang, banjir dikala hujan adalah contoh di mana air hujan tidak kita kelola dengan baik.

“Saya berharap ke depan Tangsel akan menjadi Rain Harvesting City, kota yang memanen air hujan,” ujarnya.

Persoalan lingkungan lainnya seperti sampah juga harus dipikirkan. Putri Wapres ini mengaku punya program untuk masalah tersebut. Namanya Jelita atau Jemput Limbah Rumah Tangga bisa diaplikasikan di sini. Apa itu program jelita? Yang program revitalisasi sistem bank sampah yang ada. Dengan sistem ini ia berharap sampah akan menjadi sebuah program pemberdayaan masyarakat Tangsel ke depan.

Bila itu bisa diwujudkan, ia yakin bakal ada perubahan yang nyata di Kota Tangsel. Minimal soal tata kelola lingkungan. Maka itu, rumah ibadah seperti masjid bisa menjadi pelopor dalam hal perubahan. Sehingga nanti bisa menular pada kebiasaan masyarakat.

“Saya berharap masjid dan rumah Tahfidz ini jadi yang pertama di Tangsel, sebagai masjid dan tempat pendidikan yang berorientasi go green. Sebut saja Eco-masjid,” ujarnya. (ril)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here