Beranda NASIONAL Bioskop Perlu Evaluasi Mendalam, Tak Ingin Tempat Hiburan Menjadi Klaster Baru

Bioskop Perlu Evaluasi Mendalam, Tak Ingin Tempat Hiburan Menjadi Klaster Baru

0
BERBAGI
Bioskop Perlu Evaluasi Mendalam Tak Ingin Tempat Hiburan Menjadi Klaster Baru

CIPUTAT-Untuk menghindari penyebaran Covid-19 pemerintah belum membuka usaha hiburan. Salah satunya, bioskop. Meskipun Gubernur DKI Jakarka akan membuka kembali operasional bioskop. Namun, di Kota Tangsel belum dilakukan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Dadang Sofyan mengatakan, berdasarkan perwal pembatasan sosial berskala besar (PSBB), untuk hiburan, spa, wisata tirta, belum boleh operasional. Tetapi, sudah menjadi pertimbangan untuk dibuka.

Pembukaan bioskop perlu evaluasi mendalam. “Contohnya, beberapa tempat hiburan. Termasuk hiburan anak-anak juga sudah kita cek oleh tim gugus dan melihat bagaimana mereka kalau operasional, protokol kesehatannya dijalankan seperti apa, nah kita lihat itu,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres,” Senin (31/8).

Dadang menambahkan, akan dilakukan evaluasi untuk rencana pembukaan tempat hiburan. Sepanjang memenuhi protokol kesehatan mungkin akan dipertimbangkan. Dinas Pariwisata

akan membicarakan lebih lanjut karena ada beberapa lokasi yang mengajukan untuk buka.

“Dengan adanya pengajuan ini lalu kita cek. Kita lihat, termasuk destinasi wisata model snow world. Tempo hari kan snow world begitu buka sebulan, langsung pandemi Covid-19 ditutup,” tambahnya.

Mantan Kepala Bapenda Kota Tangsel ini menuturkan, sampai sekarang belum dibuka lagi. Namun, mereka langsung mengajukan untuk buka. Kemudian sudah dicek protokol kesehatannya, bahkan Walikota Tangsel sendiri melihat langsung bagaimana protokol kesehatan akan dijalankan di snow world.

“Ini yang barangkali kita akan coba ke depan secara bertahap tentunya. Bagaimana proses itu bisa berjalan dan tentu saja harapan kami jangan sampai nanti dari usaha pariwisata ini menjadi klaster baru,” ungkapnya.

Dadang menjelaskan, pengelola tentunya harus terus diedukasi, disosialisasikan agar para pelaku usaha pariwisata benar-benar menyadari protokol kesehatan wajib dipedomani, secara konsisten dan disiplin.

Menurutnya, beberapa tempat hiburan belum dibuka bukan berarti mengikuti kebijakan yang diambil DKI Jakarta. “Kita tidak ngikuti Jakarta. Karena setiap daerah punya kewenangan dan tanggung jawabnya masing-masing.  Tangerang raya ini di wilayah Banten, daerah yang memang diterapkan PSBB,” tuturnya.

Pria yang hobi masak ini bersyukur karena Kota Tangsel sudah berubah dari zona merah sekarang sudah tidak lagi. Tapi, berkembang ke arah yang lebih baik.

“Makanya jangan sampai nanti usaha pariwisata menjadi klaster baru,” katanya.

Selama pandemi Covid-19 banyak tempat wisata yang tutup. Pengusaha mengalami kerugian. Menurutnya, kerugian sudah sangat jelas luar biasa karena yang paling merasakan dampak Covid adalah pelaku pariwisata.

Ada hotel yang sampai saat ini tutup. Padahal hotel dari awal bukan termasuk yang ditutup. Tapi, mereka ada yang sampai sekarang tidak buka. Karena tidak ada orang yang tidur di sana, menginap di sana.

“Yang jelas tempo hari ada hotel yang tingkat huniannya di bawah lima persen,” tutupnya. (bud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here