TANGERANGEKSPRES.CO.ID – DPRD Kota Tangerang menyoroti kinerja Perusahaan Umum Daerah milik Pemkot Tangerang terutama PD Pasar dan PT Tangerang Nusantara Global (TNG). Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto menyatakan, kedua perusahaan plat merah itu hanya menyedot APBD Kota Tangerang bukan menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah (PAD).
Turidi menjelaskan, tugas pokok PD Pasar adalah mengupayakan peningkatan mutu pelayanan pemerintah daerah dan menambah pundi-pundi PAD di bidang perpasaran melalui kegiatan-kegiatan serta usaha-usaha perencanaan, pengembangan, pembangunan dan pemanfaatan nilai sosial-ekonomi pasar. Selama ini, PD Pasar juga tidak memiliki program yang jelas. Menurutnya, seharusnya PD Pasar melakukan perencanaan dalam pengembangan dan pembangunan pasar serta pemeliharaan dan pengawasannya agar pasar tersebut terlihat bersih, nyaman dan terutama lagi membantu menciptakan stabilitas harga dan kelancaran arus distribusi barang di pasar agar diminati masyarakat yang akan berbelanja.
Belum lama ini, adanya kelangkaan minyak goreng bersubsidi bermerk Minyakita disekitar Pasar-pasar di yang ada di wilayah Kota Tangerang, PD Pasar seperti tidak melakukan pengawasan terhadap adanya kejadian itu. “PD Pasar terlalu banyak berpangku tangan,” ujar Turidi kepada Tangerang Ekspres, Rabu (8/2).
“Jujur saya kecewa dengan pengelolaan PD Pasar,” sambungnya.
Dia menyebutkan, Kota Tangerang banyak memiliki pasar diantaranya, Pasar Anyar, Pasar Bandeng, Pasar Gerendeng, Pasar Laris Cibodas, Pasar Malabar, Pasar Poris Indah dan Pasar Ramadhani. Pasar-pasar tersebut seharusnya dikelola secara profesional agar dapat memberikan kenyamanan dan menambah daya tarik pengunjung dan amenghasilkan pundi-pundi PAD. Menurutnya, saat ini, pasar pasar tersebut sepi pengunjung lantaran pengelolaannya tidak maksimal. PD Pasar tidak melakukan pembenahan.
“Kalau memang perlu direhab ya direhab supaya pengunjung nyaman jangan kalah dengan pasar modern milik swasta. Lama-lama mending dijadiin gedung parkir aja,” cetus politisi dari Fraksi Gerindra itu.
Turidi juga menyebutkan Program si Jampang yang merupakan pasar keliling bertujuan untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan barang komoditi dengan harga yang murah. Namun, Menurutnya, program tersebut dinilai hanya program seremonial. “Sampai saat ini saya belum lihat mobil si Jampang yang disebut pasar keliling itu di jalan, apalagi di sekitar wilayah saya sendiri. Ada juga tarling tarawih keliling,” candanya.
Dia menambahkan, banyak warga Kota Tangerang berharap Pasar Anyar menjadi pasar Ideologis untuk berkunjung memenuhi nazar atau janji. “Dulu orang sini tuh kalo nazar ke anaknya diajak ke Pasar Anyar buat beli baju. Nah saya tuh pernah punya cita-cita Pasar Anyar dijadikan Pasar Ideologis supaya tetap ramai dikunjungi,” imbuhnya.
Belum lagi dengan keberadaan PT TNG yang merupakan holding company atau perusahaan induk yang bergerak di berbagai bidang seperti properti, infrastruktur, jasa perparkiran, jasa Telekomunikasi, jasa transportasi dan pengelolaan pedagang kuliner di kawasan Pasar Lama, penjualan sembako dan SPBU serta dibidang usaha lainnya, seharusnya menjadi pundi-pundi PAD yang signifikan.
“Bidang usaha yang dikelola PT TNG hasilnya masih nihil, program-program dalam mengelola bidang-bidang usahanya masih belum maksimal jadi hasilnya pun yang seharusnya menambah pundi-pundi PAD tidak maksimal,” tukasnya.
Dikatakan Turidi, PT TNG yang menggarap usaha sembako Minim kreatifitas dalam mengembangkan usaha yang dikelolanya. Selama ini program kerja PT TNG minim konsep seperti tidak ada upaya untuk menambah pundi-pundi PAD Kota Tangerang.
“Dibuatnya BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) itu kan utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Setelah pelayanannya maksimal baru menambah pundi-pundi APBD. Jadi selama ini memang tidak maksimal seperti tidak fokus,” ungkap Turidi.
Dia berharap, 10 tahun masa kepemimpinan Arief R Wismansyah sebagai Walikota Tangerang yang didampingi Sachrudin sebagai Wakil Walikota Tangerang perusahaan plat milik Kota Tangerang tersebut memiliki konsep program yang matang dan berinovasi yang dapat lebih mendongkrak pundi-pundi PAD.
“Pak Arief itu mengajak berlari mengerjakan targetnya. Tapi mereka malah jalan santai, tidak bisa mengimbanginya,” ucapnya.
“Dimasa akhir jabatan Pak Arief ini khususnya PD Pasar dan PT TNG harus kreatif dan inovatif dengan program kerjanya. Jangan copy paste melulu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Oktober 2022 lalu PD Pasar Kota Tangerang meluncurkan program Si Jampang, yaitu pasar keliling untuk menjangkau kebutuhan masyarakat di wilayah pemukiman. Armada pasar keliling itu berkeliling memasuki wilayah perkampungan di seluruh wilayah Kota Tangerang menjajakan berbagai macam kebutuhan pokok mulai dari sayur mayur hingga sembako seperti Minyak Goreng, Beras, Gula Pasir, Tepung Terigu, Telur Ayam, berbagai macam Cabai, Bumbu dapur hingga Buah – buahan.
“Armada si Jampang keliling ke perumahan-perumahan, perkampungan padat penduduk. Kita menjual kebutuhan pokok ditengah masyarakat dengan harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi yang ada di pasar – pasar induk,” tutur Direktur PD Pasar Titin Mulyati.
Program di Jampang tersebut untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok dan menjaga daya beli masyarakat yang tidak membebani. Selain itu, PD Pasar juga meluncurkan aplikasi pasar online. Fitur belanja online tersebut diintegrasikan dalam aplikasi Tangerang LIVE.
Titien mengatakan, pihaknya menyediakan fitur belanja online dalam aplikasi Tangerang LIVE guna mempermudah melayani masyarakat dalam berbelanja kebutuhan pangan di pasar tradisional tanpa harus datang dan barang akan diantarkan petugas ke rumah. “Masyarakat tinggal mengunduh aplikasi Tangerang LIVE, nanti terdapat fitur belanja,” pungkas Titien.(raf)