SETU, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku, Kecamatan Setu merupakan daerah yang rawan terjadi banjir dan terutama longsor pada musim penghujan.
Salah satu lokasi rawan terjadi banjir dan wajib diwaspadai di Kecamatan Setu ada di Perumahan Pesona Serpong. “Di lokasi ini harus diwaspadai terjadinya banjir karena elevasinya ada dibawah titik jalan,” ujarnya beberapa waktu lalu kepada wartawan.
Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, untuk mengatasi hal tersebut pihaknya akan mengusulakn sheet pile disepanjang jalur bibir sungai Cisadanye kepada BPWS. “1.200 meter sudah diidentifikasi dan akan kita usulkan ke BPWS,” tambahnya.
Menurutnya, untuk mengatisipasi terjadinya banjir telah melakukan berbagai upaya, mulai dari pengerukan drainase, pelebaran drainase dan lainnya.
“Alhamdulllilah kerjaan seluruh kegiatan yang berorientasi penanganan banjir relatif sudah 95 persen, mulai pengerukan drainase, pembuatan drainase baru, pelebaran sudah hampir selsai. Ini diharapkan bisa mengatasi dan mengurangi titik banjir,” terangnya.
Pak Ben menjelaskan, dari 33 titik banjir tahun lalu, sekarang tinggal beberapa titik saja. Namun, pihaknya tetap menyiagakan pegawainya yang ada di wilayah untuk selalu siaga dan terutama pada musim penghujan ini.
“Dilapangan saya selalu standby, teman-teman saya suruh standby, termasuk camat,” tuturnya.
Tak hanya itu, Pemkot Tangsel juga terus membangun tandor air yamg tersebar di 7 kecamatan. “Tandon yang sudah kita bangun ada 8 tandan yang baru dan sudah banyak yang berfungsi serta ini hampir selesai,” tuturnya.
“Pembangunan tandon ini salah satu solusi kita untuk menangani banjir. Target kita akan buat 14 tandon,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Tangsel Fahrizal Gumay mengatakan, pihaknya mencatat di wilayahnya terdapat 27 titik yang masuk rawan banjir.
“Jumlah ini berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi BPBD berdasarkan kejadian banjir pada tahun lalu. Kita memprediksi jumlahnya tetap,” ujarnya.
Gumay menambahkan, ada beberapa faktor penyebab banjir yang kerap terjadi di wilayahnya. Salah satunya lantaran intensitas hujan yang cukup tinggi, pendangkalan sungai dan penyempitan sungai.
Selain itu penyebab banjir juga lantaran kurangnya ruang terbuka hijau. “Ruang terbuka di Tangsel masih kurang dan ini yang menjadi penyebab terjadinya banjir saat musim penghujan,” tambahnya.
Selain banjir, BPBB juga mengatisipasi terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang. Untul itu, BPBD telah pasang rambu-rambu informasi terkait rawan bencana. “49 dari 54 kelurahan di Tangsel itu rawan terjadi bencana,” tutupnya. (*)
Reporter : Tri Budi
Editor : Andy