
TIGARAKSA – Persoalan sampah di Kabupaten Tangerang masih menjadi pekerjaan berat bagi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang. DLHK mengakui sejumlah tumpukan sampah diakibatkan tempat pembangunan sampah (TPS) liar. Dari data sementara ada 10 titik yang tersebar di beberapa kecamatan.
Kepala DLHK Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik menuturkan, akan merapatkan secara internal solusi mengatasi menjalarnya TPS liar. Ia menuturkan, armada beroperasi hingga Senin hingga Sabtu untuk mengangkut sampah di puluhan titik ke tempat pembuangan akhir (TPA) Jatiwaringin.
“Kamis siang akan kita rapatkan untuk masalah sampah ini. Kita juga mengajak dan mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mari kita bersama-sama mengatasi tumpukan sampah yang menjadi sarang berbagai penyakit,” katanya saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, Selasa (26/1).
Diketahui, salah satu tumpukan sampah di belakang Pasar Tradisional Sepatan merupakan TPS liar. Di mana sejak Desember belum ada pengangkutan dari armada milik pemerintah daerah.
“Untuk sampah di belakang Pasar Sepatan sudah kita angkut hari ini. Kita mengajak masyarakat dan aparatur desa serta kecamatan untuk mencari berbagai solusi agar tidak ada tumpukan sampah di kemudian hari,” jelasnya.
Taufik menjelaskan, tumpukan sampah liar sudah termontor petugas di lapangan. Namun, penyelesaian memerlukan rapat bersama sehingga tidak lagi ditemukan adanya TPS liar di kemudian hari.
“Yang termonitor sekitar 10 timbunan dari laporan petugas. Kita akan selesaikan dengan memperhatikan kondisi riil di lapangan. Baik dengan sosialisasi, jalin komunikasi dengan aparatur di bawah, pengangkutan rutin hingga pembangunan TPS baru,” pungkasnya. (sep/din)