SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Pengamat politik di Banten sebut kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Banten masih didominasi oleh tokoh-tokoh lama.
Usep Saeful Ahyar mengatakan, baik pemilihan Bupati, Walikota maupun Gubernur tidak akan jauh dari sosok lama yang selama ini digembor-gemborkan.
Hal itu terlihat pada elektabilitas untuk pencalonan Gubernur Banten masih didominasi oleh tokoh-tokoh lama seperti Wahidin Halim, Rano Karno, Airin Rachmi, Yandri Susanto dan Gembong.
“Masih didominasi oleh tokoh-tokoh lama, setelah almarhum bang Desmon meninggal, memang belum ada yang muncul tokoh baru yang kuat. Saya kira ini juga posisi bagus ya, di mana semuanya masih punya peluang,” katanya, 5 November 2023.
Kendati demikian, kata Usep, semua tokoh masih memiliki peluang yang besar dalam pertarungan politik di Pemilu 2023 mendatang. Namun, tetap perlu kerja keras untuk menaikkan elektabilitas.
“Emang tantangannya kepada elektabilitas yang masih perlu kerja keras, mungkin sekarang karena belum dimunculkan sebagai Cagub jadi posisi elektabilitasnya masih belum tinggi masih didominasi tokoh lama,” ucapnya.
Ia membeberkan, saat ini partai politik di Banten dalam perolehan kursi di DPRD Banten masih belum memenuhi untuk mencalonkan secara mandiri. Hal itu mengharuskan semua parpol untuk berkoalisi dengan partai lain.
“Tidak ada yang memenuhi ya (perolehan kursi DPRD Banten) berarti harus koalisi dengan partai lain. Tetapi biasanya dalam menentukan calon juga melihat dari sisi elektabilitas tokoh tersebut,” katanya.
Menurut Usep, saat ini elektabilitas untuk pencalonan Gubernur Banten masih didominasi oleh tokoh-tokoh lama seperti Wahidin Halim maupun Rano Karno yang memiliki basis masa yang cukup kuat.
Namun, ada juga sosok seperti Yandri Susanto sebagai tokoh lama di Banten yang sudah dua kali menjadi anggota DPR RI melalu Dapil 2 Banten.
Hal itu menjadi modal yang cukup untuk bisa diperhitungkan sebagai kandidat calon Gubernur Banten.
“Saya kira Yandri ini punya pemilih tradisionalnya dari PAN sendiri dan keluarganya sangat berpengaruh di Kabupaten Serang, jadi Yandri punya cukup modal,” katanya.
Sementara itu, dia juga meyebut sosok ketua DPW PKS Banten, Gembong. Menurutnya Usep, PKS merupakan partai yang memiliki kader solid. Ketika sudah diinstruksikan untuk memenangkan salah satu calon maka semuanya akan melaksanakan intruksi tersebut.
Kesolidan inilah yang menjadi salah satu modal bagi Gembong bisa dipertimbangkan untuk maju pada Pilgub Banten.
“Perlu diingat bahwa PKS itu kadang-kadang karakternya tidak terduga karena dia partai solid. Ketika partainya sudah menetapkan satu calon lalu kemudian dia perjuangkan dan bisa menjadi calon yang populer dan mungkin elektabilitasnya tinggi,” jelasnya.
Usep menambahkan, keduanya memiliki peluang besar untuk maju pada Pilgub Banten. Akan tetapi dari segi elektabilitas masih perlu kerja keras untuk meningkatkannya.
Namun, untuk menjadi wakil gubernur, keduanya sangatlah startegis untuk dicalonkan. “Tantangannya pada peningkatan elektabilitas, tapi kalau untuk di wakil potensi lebih besar dibanding di gubernur,” katanya. (*)
Reporter: Dani Mukarom
Editor : Andy