Tuti menambahkan, saat ini untuk kelas satu saja menjadi 4 rombel yang seharusnya 5 rombel. Karena kekurangan guru, akhirnya di padatkan. Jika tidak seperti itu maka siswa tidak bisa dapatkan guru untuk mengajar. Sejauh ini, pihaknya berupaya mengisi kekurangan guru dengan memberikan double job bagi guru yang ada.
”Bahkan saya juga turun tangan untuk mengajar karena kekurangan guru di sekolah saya. Hal tersebut agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan normal walaupun kita kekurangan guru untuk memberikan materi pembelajaran,” paparnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan terus berupaya mengisi kurangan para guru. Tuti berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang bisa melihat kondisi yang saat ini dibutuhkan SDN Curug Wetan VI. Walaupun sudah mengajukan, tetapi belum tahu kapan guru yang kosong bisa diisi segera.
”Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Jika dibiarkan maka kasihan siswa pembelajarannya akan terbengkalai. Apalagi, kekurangan guru ini sudah lama terjadi dan belum ada lagi ada informasi mengenai penambahan guru. Kita sudah sangat butuh, jadi harapannya bisa segera di isi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Kita juga tidak tahu berapa kuota yang ada, karena kita sifatnya hanya mengajukan dan keputusan ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang,” tutupnya.(ran)