SERANG – Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Serang belajar tentang korupsi di Aula Tb Suwandi Pemkab Serang. Mereka belajar soal korupsi itu bukan untuk melakukan korupsi tapi agar tercegah dari tindak pidana korupsi. Pembelajaran itu dilakukan dalam acara Workshop Tuntas, Sistem dan Komite Integritas di Lingkungan Pemkab Serang selama tiga hari, yakni Rabu-Jumat (4-6/4).
Workshop itu dipandu oleh dua narasumber yang berasal dari Tim Kolaborasi Integritas Nasional, yakni lembaga yang personelnya merupakan eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pejabat yang mengikuti workshop itu antara lain Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah; Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa; Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Serang, Agus Erwana; Inspektur Kabupaten Serang, Rahmat Jaya, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Serang.
Selain itu, workshop itu juga diikuti oleh Ketua DPRD Kabupaten Serang, Muhsinin; dua Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, yaitu Ida Rosida Lutfi dan Gembong Rudiansyah Sumedi serta direksi badan usaha milik daerah (BUMD) Kabupaten Serang. Di samping itu, juga hadir perwakilan dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Serang.
Pantauan, Senin, dalam workshop itu, sebelum ke materi, peserta diajak senam otak untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Selain itu peserta juga diinformasikan oleh narasumber untuk mengetahui integritas (ihwal kejujuran) melalui kasus-kasus yang diberikan, seperti memilih apakah raja atau adik raja yang paling berintegritas dalam kasus yang diberikan. Perserta pun diajak untuk komitmen terhadap aturan yang ada.
Menurut Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, dengan workshop itu diharapkan apa-apa yang dilakukan itu benar sehingga apa-apa yang menjurus untuk korupsi bisa ditangkal.
“Jadi, persoalan-persoalan ke arah menjerumuskan diri kita terutama ke arah korupsi kita harus tahu cara penangkalnya terhadap pencegahan diri masing-masing, karena mulai dari saya, para kepala dinas itu kan mempunyai posisi yang sangat strategis sebagai pemegang kebijakan,” katanya saat ditemui wartawan saat waktu istirahat workshop di lingkungan Pemkab Serang.
Disinggung soal tingkat integritas kepala OPD di Pemkab Serang, Tatu mengatakan sampai saat ini mereka masih pada jalur yang benar. Meski demikian, sebagai manusia godaan korupsi itu tidak hanya dari luar tapi dari dalam juga. “Karena itu, kita saling mengingatkan. Intinya kegiatan ini untuk saling mengingatkan, untuk saling menjaga, karena posisi kami ini posisi pemegang kebijakan yang untuk berbuat salah itu punya peluang banyak,” ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada pejabat Pemkab Serang untuk tidak memasuki wilayah-wilayah yang menjadi yang berpeluang korupsi karena sekuat apapun manusia jika berada di wilayah itu bisa terjerumus korupsi.
Sementara itu, salah satu narasumber dalam workshop, Asep Chaerullah mengatakan metode yang digunakan pada workshop itu adalah internalisasi yaitu menghilangkan korupsi dari dalam ke luar atau dengan kesadaran sendiri.
“Jadi orang berubah karena sadar, bukan karena dari luar ke dalam. Kalau itu orang berubah bisa jadi karena mengikuti perintah, karena takut, karena mengikuti aturan, tapi itu bagus. Tapi ini karena mencetak pemimpin atau orang-orang yang akan menjadi agen perubahan maka dia harus dari dalam ke luar,” ujarnya. (tnt)