Jakarta –Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) Pertamina membajak mobil tangki untuk diajak demontrasi di seberang Istana Negara, Jakarta, Senin (18/3). Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan ketidakpuasan para pekerja kepada PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin.
Demikian dikatakan Koordinator Tim Media Internal Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) Pertamina, Chori, seperti dikutip CNNIndoensia, kemarin. Chori mengatakan hal itu dilakukan sebagai bentuk tawar menawar dengan perusahaan agar memenuhi janji terkait pelanggaran hak normatif pekerja.
Dua mobil tangki PT Pertamina dibajak dan dilarikan orang tak dikenal menuju seberang Istana Negara, Jakarta, pada pukul 05.00 WIB. Dua pengemudi mobil tangki berukuran 32 kiloliter itu, Muslih bin Engkon dan Cepi Khaerul bahkan sempat diancam dan dipaksa turun.
“Bahasanya meminjam [mobil] saja. Sebagai bargaining, nilai tawar ke perusahaan karena sudah 5-6 kali pertemuan tidak menemukan hasil yang memuaskan buat kami,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Humas SP-AMT Wadi Atmawijaya menyatakan, dua mobil tangki tersebut tidak dibajak namun merupakan aksi spontanitas yang didasari rasa kecewa. Selama ini, kata Wadi, pihaknya juga mengadukan persoalan tersebut kepada Presiden Joko Widodo. Namun, hingga kini tidak ada titik temu penyelesaian maupun tindak lanjut yang serius dari presiden.
“Oh tidak [bukan pembajakan], kami spontanitas karena didasari rasa kecewa terkait pasca-bertemu dengan Bapak Presiden,” katanya.
Ia menyampaikan pihaknya memulai aksi sejak 2016. Meski sudah melakukan mediasi bersama sejumlah pihak terkait, namun penyelesaian masih belum bisa dituntaskan. Wadi mengatakan terdapat 1.095 awak mobil tangki yang kena dampak pemecatan.
Sementara Manager Corporate Legal dari PT Pertamina Patra Niaga, Harman menyayangkan pembajakan tersebut. Ia menjelaskan kedua belah pihak sebenarnya sedang melakukan perundingan melalui proposal yang sedang disusun.
“Iya, betul itu terjadi. Kami sangat menyesalkan tindakan seperti itu karena prosesnya mereka ini masih sedang perundingan dengan kita, kita sedang menggodok proposal, jadi artinya sudah menerima proposal mereka,” kata Harman.
Dalih Massa Aksi Bajak Mobil Tangki, Tak Puas pada PertaminaMobil Tangki Pertamina yang disandera saat aksi Awak Mobil Tangki Pertamina menggelar aksi di seberang Istana Merdeka, Senin (18/3). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan pihaknya telah mengamankan dua mobil tangki tersebut di kawasan Monas. Mobil milik PT Garda Utama Nasional (GUN) itu tak sampai tujuan karena dibajak sekelompok orang.
“PT GUN sebagai transportir kendaraan tersebut mobil yang harusnya ke salah satu tempat tujuan ternyata tidak sampai tujuan dan ada di wilayah Monas hari ini,” ujarnya.
Harry mengatakan polisi telah melakukan mediasi terhadap pihak-pihak terkait seperti transportir dan massa yang diduga membajak.
Sementara, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan telah mengidentifikasi para pelaku pembajakan itu.
“Kami mengidentifikasi sekitar 10 orang, saksi-saksinya sopir truk dua (orang), kernet dua (orang). Kami ambil keterangan semua,” ujar Budhi.
Menurut Budhi, tindakan pembajakan mobil tangki masuk ke ranah pidana. Polisi kini bergerak untuk mencari siapa terduga pelaku pembajakan tersebut.
Lihat juga: Polisi Identifikasi 10 Pembajak Mobil Tangki Pertamina. (ani/pmg/cnn)