TANGERANG -Sejumlah kontrakan di wilayah Ciledug diduga jadi tempat praktik prostitusi. Trantib kecamatan sudah mencoba melakukan penertiban, namun masih saja ada yang kucing-kucingan dengan petugas.
Camat Ciledug Budi Wahyudi mengakui jika banyak rumah kontrakan di wilayahnya yang disalahgunakan sebagai tempat prostitusi. “Untuk di wilayah Ciledug, memang ada tempat prostitusi,” kata Budi kepada Tangerang Ekspres, Kamis (27/6).
Budi menambahkan, saat razia beberapa waktu lalu pihaknya mengamankan muda-mudi di sebuah rumah kontrakan. Mereka mengaku adik-kakak dan tidak mengakui sedang melakukan kegiatan terlarang.
“Beberapa waktu lalu telah mengamankan muda-mudi yang mengaku adik-kakak di sebuah kontrakan. Tetapi kami tidak percaya begitu saja, kami periksa identitasnya berbeda. Langsung kami bawa untuk dimintai keterangan,”paparnya.
Selain razia kontrakan, pihaknya juga menemukan praktik prostitusi di sebuah salon. Setelah diperiksa ternyata ada sebuah kamar dan ditemukan kondom di kamar tersebut. “Kami langsung mengamankan pemilik salon untuk dan kami segel juga salon tersebut,” ujarnya.
Diakui, Trantib terus melakukan operasi untuk menertibkan praktik prostitusi di wilayah Ciledug. Budi menjelaskan, adanya prostitusi tersebut tidak membuatnya diam dan menutup mata. Dirinya sudah memerintahkan trantib kecamatan untuk bisa diperketat adanya prostitusi di Kecamatan Ciledug.
“Saat ini kami sudah memperketat operasi dan pengawasan di setiap wilayah yang ada di Ciledug. Kita menginginkan wilayah Ciledug bersih dan tidak ada tempat prostitusi. Saya sudah meminta trantib untuk melakukan pengawasan. Selain itu juga, masyarakat juga wajib melakukan monitoring. Jika ada tempat prostitusi, wajib melaporkan kepada kami agar dilakukan razia,”ungkapnya.
Ia menuturkan, adanya tempat prostitusi itu karena banyaknya rumah kontrakan di Ciledug. Selain itu juga pelakunya bukan warga Kota Tangerang, melainkan warga dari luar Kota Tangerang.
Pada saat razia beberapa waktu lalu di salon dan juga rumah kontrakan, kebanyakan mereka bukan dari Kota Tangerang. Mereka ada yang dari Jakarta Barat dan juga Jakarta Selatan. Hal itu dikarenakan memang Ciledug sebagai akases perbatasan. “Kami akan terus melakukan pemantuan,” tuturnya. (mg-9)