Beranda TANGERANG HUB ATCS Maruga Tak Berfungsi

ATCS Maruga Tak Berfungsi

0
BERBAGI
BUNDARAN MARUGA: Bundaran Maruga, Ciputat dilihat dari foto udara, Senin (7/10). Di bundaran ini sudah dipasang pemantau lalu lintas atau ATCS, sayangnya alat itu kini tak lagi berfungsi. FOTO: Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres

CIPUTAT-Sampai saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel memiliki lima Area Traffic Center System (ATCS). Yakni di traffic light (TL) German Certer, TL Muncul, TL Bundaran Alam Sutera, TL Gading Serpong dan TL Bundaran Maruga Ciputat. Dari lima ATCS yang ada, ATCS di Bundaran Maruga Ciputat kondisinya rusak.

Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana pada Dinas Perhubungan Kota Tangsel Fiqa Permana mengatakan, ATCS di Bundaran Maruga mati. Hal ini terjadi setelah pembangunan tol Cinere-Serpong menembus jalur yang terdapat jaringan fiber optik untuk ATCS Tangsel. Wal hasil, sarana itu pun terdampak.

“Fiber optic (FO)-nya putus sehingga membuat ATCS di Bundaran Maruga mati,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (6/10).

Fiqa menambahkan, putusnya kabel FO membuat ATCS di Bundaran Maruga sudah lama mati. Untuk memperbaikinya maka jaringan harus dicek dengan menggunakan alat khusus FO. Sementara, kegiatan memperbaiki kabel itu bukan keahlian Dinas Perhubungan.

“Kita tidak punya alat ini. Tapi, dalam waktu dekat akan kerja sama dengan pihak terkait untuk memperbaiknya,” tambahnya.

Masih menurutnya, ATCS adalah sarana yang bisa difungsikan untuk mengontrol lalu lintas. Setiap titik yang dicover ATCS terdapat kamera pengawas atau CCTV dan pengeras suara. Dengan perangkat ini kita bisa mengontrol kemacetan dengan suara dari ruang kontrol yang ada di kantor Dishub.

Selain ATCS, Dishub juga fokus pemeliharaan 4 ATCS yang lain. Selain itu rambu-rambu lalu lintas yang ada juga dirawat, bila ada yang miring atau rusak akan dipelihara atau dicabut. Rambu biasa rusak karena usia yakni berkarat, tertabrak kendaraan, pembangunan jalan dan sebagainya.

“Rambu lalu lintas yang kita pelihara ini ada beberap jenis, seperti rambu kupu-kupu, model F, LPPJ dan lainnya,” jelasnya.

Untuk merawat rambu dilakukan pengecekan rutin di lapangan, kalau rusak dan ada anggaran akan diganti secepatnya. Ada sekitar 1.000 rambu yang ada di Jalan Kota dan lingkungan yang ada di Kota Tangsel dan paling banyak rambu rusak karena termakan usia.

“Di Jalan Privinsi kalau mau pasanag rambu harus kordinasi dengan provinsi, kalau Jalan Kota semua yang urus Dishub Tangsel,” tuturnya. (bud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here