Beranda BANTEN Kuota ASN Banten Tersedot Untuk Guru dan Tenaga Kesehatan

Kuota ASN Banten Tersedot Untuk Guru dan Tenaga Kesehatan

0
BERBAGI
Pemerintah daerah hingga kementerian, akan merekrut pegawai baru. Untuk menjadi ASN harus mengikuti serangkaian pendaftaran dan tes berbasis online.

SERANG-Jika tidak ada perubahan, pemerintah akan membuka lowongan calon aparatur sipil negara (ASN) secara serentak. Berdasarkan jadwal yang dirilis Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, pembukaan lowongan akan diumumkan hari ini, Jumat (25/10) melalui website. Untuk Banten, mendapatkan alokasi 2.515 kuota yang tersebar di kabupaten/kota.

Untuk Pemprov Banten, tahun ini hanya mendapat 253 kuota. Kuota itu terdiri dari atas 31 tenaga teknis yang akan disebar ke beberapa OPD. Selebihnya adalah tenaga pendidik. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Banten Komarudin mengatakan, dengan kuota tenaga kesehatan yang tidak ada maka pemprov akan kembali mengusulkan formasi tenaga kesehatan itu ke pemerintah pusat. “Karena kami butuh tenaga kesehatan juga,” ujar Komarudin kepada Radar Banten, Senin (21/10).

Kata dia, pengumuman akan dilakukan di akhir bulan ini. Sedangkan kuota pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) belum ada. “Kemarin yang diberikan hanya calon ASN saja,” tutur Komarudin. Sebelumnya, Pemprov mengusulkan kuota 480. Tenaga yang paling banyak dibutuhkan, yakni tenaga kesehatan dan pendidikan. Namun, Kementerian PAN-RB hanya menyetujui 253.

Pemkot Tangsel mendapat jatah kuota 222 calon ASN (calon Pegawai Negeri Sipil). Jumlah ini merupakan tahap dua yang diterima Pemkot Tangsel. Pendaftaran bisa dilakukan dengan membuka situs resmi pendaftaran CPNS 2019. Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kota Tangsel Apendi mengatakan, jatah rekruitmen CPNS 2019 tahap dua di Kota Kota Tangsel telah ditentukan sebanyak 222 formasi.

“Jumlah ini untuk kebutuhan tenaga pendidikan, kesehatan dan teknis. Guru dan kesehatan masih mendominasi, yakni guru 69, kesehatan 89 dan teknis 64,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (24/10). Apendi menambahkan, bagi masyarakat yang berusia di bawah 35 tahun bisa mendaftar seleksi CPNS. Selain itu, kriteria ideal pelamar bukan hanya cerdas namun, juga memiliki spiritual yang bagus, termasuk taat beragama. “Kita memastikan rekruitmen CPNS di Kota Tangsel terbuka untuk umum,” tambahnya.

Menurutnya, siapa saja boleh daftar dan tidak hanya warga dari Kota Tangsel saja. Untuk mendaftar, persyaratan yang harus dilengkapi. Namun, ia mengaku tidak hafal syaratnya apa saja. “Daftarnya ke website BKN dan salah satu syaratnya foto selfi pakai KTP-el,” jelasnya.
Sedangkan peran BKPP Kota Tangsel menurut Apendi adalah menyampaikan syarat pendaftaran kepada calon CPNS, mulai dari minamal indek prestasi kumulatif (IPK) dan lainnya. “Syaratnya banyak dan salah satunya berusia 18 sampai 35 tahun,” tutupnya.

Kebutuhan formasi tenaga guru pun dialami Pemkot Tangerang. Kepala Badan Kepagawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang Akhmad Lutfi mengatakan, setelah mengajukan usulan calon ASN Pemkot Tangerang memperoleh kuota hanya 355 orang. “Formasinya untuk tenaga pendidikan, kesehatan, dan tenaga teknis, data dari pusatnya belum rinci tapi untuk yang paling banyak tenaga pendidikan lebih dari 50 persen,” ungkapnya.

Sementara untuk PPPK, Kota Tangerang mendapatkan kuota sekira 800 orang. “Kalau PPPK kuotanya ditentukan dari kebanyakan jumlah pelamar, saat ini yang banyak masih tenaga pendidikan,” tuturnya. Di Kota Cilegon, penerimaan calon ASN paling banyak untuk posisi guru. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Cilegon Mahmudin mengaku, telah menerima Surat Keputusan dari Kementerian PAN-RB tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemkot Cilegon Tahun 2019. Dalam surat itu dijelaskan, kuota untuk Pemkot Cilegon sebanyak 183 pegawai untuk tiga formasi, yaitu 122 orang untuk tenaga pendidik atau guru, 17 orang tenaga medis, dan 44 orang tenaga teknis. “Kalau tidak ada perubahan 25 Oktober nanti akan kita umumkan ke masyarakat,” ujar Mahmudin di kantor BKPP Kota Cilegon, Senin (21/10).

Pendaftaran dan verifikasi dokumen persyaratan akan dibuka sejak Oktober hingga akhir tahun ini yang akan dilakukan secara online. “Persyaratan sama saja dengan tes calon ASN sebelumnya, makanya kami mengimbau ke masyarakat untuk segera siap-siap dari sekarang,” tuturnya. Sedangkan pelaksanaan tes akan dilaksanakan pada Februari tahun 2020. Untuk tes calon ASN kali ini, pelaksanaan tes diserahkan kepada masing-masing pemerintah kabupaten kota. Karena itu, dimungkinkan, pelaksanaan tes tidak akan dilakukan di luar Kota Cilegon seperti tes calon ASN sebelumnya.

Sementara Kementerian PAN-RB mencoret beberapa usulan calon ASN untuk Pemkab Lebak. Namun, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Lebak tidak merinci usulan yang dicoret tersebut. Mereka akan mengonsultasikan terlebih dahulu ke Jakarta. “Iya, kita sudah terima formasi calon ASN dari Kementerian PAN-RB. Ada banyak yang dicoret dari total usulan yang disampaikan sebanyak 404 orang,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Data Informasi BKPP Lebak Fuad Lutfi kepada Radar Banten, kemarin.

Ditanya formasi apa saja yang dicoret Kementerian PAN-RB, Fuad menginformasikan, formasi PPPK dari SMA dicoret pusat. Termasuk untuk tiga formasi tenaga teknis. Jumlah usulan yang disetujui sebanyak 300 lebih. Tapi, pastinya belum bisa diinformasikan karena akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pemerintah pusat. “Kalau saya bilang 315 misalnya, nanti takut ada perubahan. Karena itu, kami belum berani publikasi jumlahnya berapa. Tunggu saja setelah saya koordinasi dan konsultasi ke Jakarta terlebih dahulu,” tegasnya.

Pada bagian lain, Kepala Bidang Administrasi Kepegawaian pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang Eris mengatakan, pihaknya sudah menerima kuota calon ASN 2019 dari Kementerian PAN-RB. Kabupaten Serang, diberikan 411 formasi calon ASN. Lebih rinci ia memaparkan, 411 formasi calon ASN itu terdiri atas tenaga pendidikan 99 formasi, tenaga kesehatan 134 formasi, dan tenaga teknis lainnya 178 formasi. Dalam perekrutan ini, pihaknya menegaskan tidak ada pengadaan PPPK di seluruh instansi. “Lebih lengkapnya nanti ada pengumuman resminya,” katanya. (rbnn/bud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here