Beranda TANGERANG HUB Listrik Jadi Momok, Sekolah Siapkan Genset

Listrik Jadi Momok, Sekolah Siapkan Genset

0
BERBAGI

TANGERANG-Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi siswa SMA digelar hari ini. Listrik menjadi momok menakutkan. Meski sudah meminta PLN agar tak melakukan pemadaman listrik saat UN berlangsung, sekolah tetap membuat antisipasi dengan menyiapkan genset.

Kantor Cabang Daerah Dinas Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Provinsi Banten mencatat 81 SMA negeri dan swasta di Kota Tangerang yang melaksanakan UNBK. Panitia Pelaksana UNBK SMA Kota Tangerang Tatang Sutardy menuturkan, dari 81 SMA negeri dan swasta yang mengikuti UNBK itu, ada tiga sekolah yang siswanya bergabung mengikuti UNBK di sekolah lain.

Kedua SMA tersebut yakni SMA Prince bergabung ke SMAN 2 Kota Tangerang dan SMA Darul Amanah ke SMAN 10 serta SMA Al Mubarok ke SMK Al Jalnir.

“Kedua sekolah yang bergabung tersebut karena siswanya kurang dari 20 siswa. Selain itu sekolah yang melaksanakan UNBK minimal harus terakreditasi B. Jika tidak memenuhi persyaratan tersebut maka sekolah tersebut harus bergabung dengan sekolah lain,” ujar Tatang.

Sementara untuk SMA Al Mubarok, kata Tatang, karena sekolah itu kekurangan komputer. Adapun soal sarana dan prasarana lainnya, sekolah-sekolah yang menggelar UNBK seluruhnya sudah memiliki UPS dan genset. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan jika terjadi pemadaman listrik.

“Kami juga sudah surati PLN, sebab listrik sangat vital pada pelaksanaan UNBK,” ujarnya. Tatang mengatakan, pihaknya juga telah mendengar adanya pemadaman listrik pada saat pelaksanaan UNBK untuk siswa SMK di wilayah Cipondoh. Hal tersebut menjadi perhatian untuk dijadikan bahan evaluasi pada pelaksanaan UNBK SMA

.“Dari peristiwa pemadaman pelaksanaan UNBK untuk SMK menjadi pengalaman untuk kami. Tentunya semua peralatan mengantisipasi pemadaman listrik sudah kami siapkan, ya seperti UPS dan genset, termasuk berkoordinasi dengan PLN,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan UNBK, terdapat tiga sesi di mana tiap sesinya siswa menjalankan UNBK selama dua jam secara bergantian.

”Jadi komputer digunakan secara bergantian, dibagi menjadi tiga sesi, masing-masing dua jam pelaksanaan,” jelasnya. Seperti di SMAN 1 Kota Tangerang dengan 292 siswa kelas 3 yang mengikuti UNBK. Siswa melaksanakan UNBK secara bergantian melalui tiga sesi.

Tatang yang juga Kepala SMAN 1 Kota Tangerang ini memaparkan terdapat 106 komputer yang tersedia di sekolah itu. “Kami sediakan tiga ruang, ruang pertama 40 komputer, ruang kedua 36 komputer dan ruang ketiga 22 komputer, jadi total 98 komputer, sisanya komputer untuk pengawas dan teknis,” tuturnya.

Di Kota Tangsel, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat turut memastikan pada pelaksanaan UNBK tak terjadi pemadaman listrik. Dindikbud Kota Tangsel bersama Pemprov Banten berkoordinasi dengan PLN agar listrik tak dipadamkan selama UNBK berlangsung.

Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono mengaku tak lepas tangan dalam pelaksanaan UNBK meski kewenangan SMA/SMK telah beralih ke Pemprov Banten.  Sejumlah kantor area PLN yang ada di Tangsel juga sudah didatangi.

“Kami bersama Dindikbud Banten telah berkoordinasi agar tidak terjadi pemadaman listrik. Selain ke PLN area Pamulang dan Serpong tembusannya ke kantor PLN pusat juga kami berikan. Kami tetap mengawal pelaksanaan UNBK agar sukses tak ada kendala,” ujarnya Kemarin (9/4).

Taryono menjelaskan, pelaksanaan UNBK di Kota Tangsel akan diikuti oleh 72 SMA. Terdata, ada sebanyak 7.838 siswa yang mengikuti UNBK. Pelaksanaannya pun dibagi menjadi tiga sesi. Secara bergantian, dari pagi hingga sore hari para siswa akan diberi waktu selama 2 jam untuk menyelesaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia. “Sesi pertamanya pukul 07.30-09.30, sesi kedua pukul 10.30-12.30, dan sesi ketiga 14.00-16.00,” paparnya.

Tak adanya pemadaman listrik saat UNBK berlangsung juga diungkapkan PLN area Serpong. Asisten Manajer Distribusi PLN Serpong Hendro Widityo mengatakan, PLN memang tak ada rencana  untuk memadamkan listrik. Sebab, kata Hendro, sebelum melakukan pemadaman, PLN akan terlebih dahulu menyosialisasikan ke area distribusi.

“Tak ada jadwal pemadaman. Kalaupun memang ada pasti kami informasikan beberapa hari sebelum waktu pemadaman. Namun, tak dapat juga  kita prediksi. Jika ada hal-hal yang berakibat listrik padam disebabkan oleh fenomena alam atau cuaca buruk,” ungkapnya.

Kendati tak ada jadwal pemadaman, sekolah sudah melakukan langkah antisipasi dengan menyiagakan genset. Seperti disampaikan Sujana, Kepala SMAN 1 Kota Tangsel. Sekolahnya sudah menyiagakan genset bervoltase tinggi untuk mengantisipasi listrik jika tiba-tiba padam.

“Alhamdulillah kami siap menyelenggarakan UNBK. kami siapkan genset dari hasil pinjaman oleh salah satu orangtua siswa. Semoga semua lancar tak ada masalah teknis apapun,” harapnya.

Dindikbud Banten memastikan, pelaksanaan ujian untuk SMA/MA yang akan digelar mulai hari ini (10/4) sampai dengan Kamis (13/4), serentak di seluruh Indonesia akan berjalan dengan aman dan tertib.

 Berdasarkan data dari Dindikbud Banten, jumlah sekolah penyelenggara UNBK terdiri atas SMA sebanyak 448 sekolah, dan MA sebanyak 14 sekolah.

Dan jumlah sekolah penyelenggara UN berbasis kertas dan pensil, terdiri atas SMA sebanyak 57 sekolah, MA sebanyak 367 sekolah dan SMALB sebanyak 20 sekolah. Sedangkan, jumlah Paket C diselenggarakan oleh 201 lembaga, tersebar di delapan kabupaten/kota se Provinsi Banten.

Ketua Panitia Lokal UN tahun 2017 yang juga Sekretaris Dindikbud Banten Ardius Prihantono mengatakan, untuk menyukseskan UN 2017, Dindukbud Banten terus memaksimalkan upaya persiapan guna menjamin penyelenggaraan UN berjalan lancar, termasuk distribusi soal.

“Saya mewakili Pak Kadis melepas tim distribusi soal UNKP SMA/MA tahun 2017. Kepada Panitia Provinsi untuk mendistribusikan soal tersebut, ke sekolah-sekolah gugus di kabupaten/kota se Provinsi Banten,” kata Ardius Prihartono usai melepas tim distribusi soal UNKP SMA/MA/SMALB/Paket C di gudang Dindikbud Banten, Trondol, Kota Serang, Minggu (9/4).

Ia juga mengaku jika gelaran UN SMK minggu lalu di Banten secara keseluruhan dapat berjalan dengan lancar. Demikian juga komitmen Dindikbud Banten, untuk menjaga dan mengawal agar UN SMA/MA juga berjalan lancar,

“Kami tetap komitmen untuk menjaga dan memperlancar distribusi soal UNKP SMA/MA, sebagai bagian dari tahapan yang harus dilakukan dengan baik pada UN 2017,” jelasnya.

Dindikbud Banten sudah meminta kepolisian untuk melakukan pengawalan. Hal itu menurutnya, agar soal UNKP ini dipastikan sampai ke lokasi distribusi dengan lancar, aman dan tidak ada kebocoran. “Proses pendistribusian soal UNKP SMA/MA ini sama dengan SMK, yaitu dikawal polisi,” ujarnya.

Dindikbud Banten juga telah bekerjasama dengan PT PLN dan PT Telkom guna menyukseskan UN 2017. Menurut Ardius, hal itu untuk mengatisipasi matinya listrik dan antisipasi jaringan yang down saat pelaksanaan UNBK.

 PT PLN Distribusi Banten pun telah menyatakan siap mendukung pelaksanaan UNBK yang digelar secara nasional tersebut. Berbagai penjagaan, pengecekan hingga memprioritaskan lokasi-lokasi sekolah yang melaksanakan UNBK terus dilakukan.

“Sejatinya, kami sangat mendukung pelaksanaan UNBK. Bukan menjamin, namun kami berusaha semaksimal mungkin tidak ada pemadaman saat pelaksanaan UNBK, terkhusus titik-titik sekolah,” tutur Demi Irfan, Humas PLN Distribusi Banten.

Ia pun menjelaskan, sejumlah insiden yang tidak bisa diperkirakan, seperti halnya galian jalur air, penggunaan daya yang berlebih, konslet kabel yang lama tak terganti hingga lainnya. “Pemantauan selama UNBK berlangsung akan kami perketat. Memang tidak ada perlakuan khusus pada momen ini. Karena setiap harinya kami terus melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur. Namun, lebih dimaksimalkan untuk UNBK itu pasti,” jelasnya.

Demi Irfan mengungkapkan, matinya aliran listrik dalam pelaksanaan UNBK menjadi tanggungjawab bersama. “Jangan masalah kabel yang terbakar, lalu konslet hingga listrik padam, disalahinnya PLN. Jadi ayo kita bersinergi mensukseskan pelaksanaan UNBK,” ungkapnya.

Ia pun menjelaskan setiap harinya sejumlah petugas PLN terus bekerja di lapangan. Maka ia berharap, sejumlah sekolah yang melaksanakan UNBK memiliki nomor PLN. Agar saat terjadi pemadaman listrik, PLN dengan sigap melakukan pengecekan hingga pemulihan.

“Beberapa pekan ini, banyak sekolah main ke sini. Berdiskusi bersama kami, yang lain saya harap punya nomor kami, bahkan karyawan-karyawan kami, agar penanganan cepat kami lakukan. Setidaknya hubungi 123 Insya Allah cepat dikoordinasikan,” katanya. (mg-22/tb/mg-14/bun/bha)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here