Beranda TANGERANG HUB Warga Minta Anak Kali Sungai Cisadane Dikeruk

Warga Minta Anak Kali Sungai Cisadane Dikeruk

0
BERBAGI
PENDANGKALAN: Kondisi kali anak sungai Cisadane mengalami pendangkalan di Kampung Melayu Barat, Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, kemarin. FOTO: Zakky/Tangerang Ekspres

TELUKNAGA – Warga kesal dengan pendangkalan kali anak Sungai Cisadane, di Kampung Melayu Barat, Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga. Pasalnya, kondisi tersebut menyebabkan masyarakat mengalami luapan sungai jika debit air banyak.

Halimatul Sadiah, seorang warga setempat mengatakan, warga tidak memiliki air bersih sejak beberapa pekan lalu. Penyebabnya sumbatan aliran sungai karena adanya pendangkalan, sehingga aliran air Sungai Cisadane tak sampai ke  Desa Kampung Melayu Barat.

“Biasanya, kalau kali kering kami dapat informasinya gara-gara ada perbaikan pintu air anak kali Sungai Cisadane,” kata Sadiah, warga Kampung melayu Barat RT 02/04, Desa Kampung Melayu Barat itu, Senin (23/7).

Selama anak kali ini kekeringan, ia mengungkapkan, warga harus bertahan dengan bau tidak sedap yang dikeluarkan oleh lumpur yang telah bercampur dengan berbagai macam sampah.

“Saya yang tinggal dipinggir kali setiap hari harus menikmati aroma tak sedap. Bahkan, warga yang tinggal radius lima puluh meter dari kali juga masih kecium aroma baunya,” tuturnya.

Padahal, warga rutin membersihkan. Namun, ada sebagian warga yang tetap membuang sampah ke kali. Jadi, perlu ada peraturan tegas oleh pemerintah bagi warga yang membuang sampah ke dalam kali ini.

Ia mengatakan, hari ini (kemarin-red), beruntung air kali anak Sungai Cisadane sudah mengalir kembali. Sehingga, warga juga tidak perlu mencuci pakaian menumpang kepada warga yang memiliki pompa air listrik.

Sadiah menyebutkan, anak kali Sungai Cisadane sudah mengalami pendangkalan yang sangat parah. Dahulu, ia menuturkan, kali ini memiliki kedalam hingga tiga meter, sekarang hanya satu meter saja.

Selain kekeringan ketika ada perawatan pintu air anak kali Sungai Cisadane, sambung, pendangkalan juga mengakibatkan puluhan warga mengalami kebanjiran ketika kali tidak bisa menampung debit air dari Sungai Cisadane.

Disini, lanjunya, tidak ada hujan deras tetap saja warga rutin kebanjiran karena kali tidak dapat menampung debit air Sungai Cisadane. Seharusnya, sudah ada pengerukan untuk menormalisasi kali ini.

Sementara itu, Kepala Desa Kampung Melayu Barat Hermansyah mengatakan, pihaknya sudah mengajukan proyek normalisasi kali anak Sungai Cisadane yang masuk kedalm empat rukun tetangga (RT). Namun, pengajuan tersebut belum bisa direalisasikan sampai sekarang.

“Saya sudah coba megajukan normalisasi kali ini untuk menanggapi permintaan warga sejak beberapa tahun lalu. Tapi, belum bisa terealisasi,” tutupnya. (mg-2/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here