Beranda OLAHRAGA Babak 16 Besar Liga Champions, Lewy-Messi Mati Kutu

Babak 16 Besar Liga Champions, Lewy-Messi Mati Kutu

0
BERBAGI
JATUH BANGUN: Penyerang Barcelona Lionel Messi harus jatuh bangun menghadapi pertahanan berlapis Lyon.

PENYERANG Bayern Muenchen Robert Lewandowski dan Barcelona Lionel Messi menjadi kandidat kuat pencetak gol terbanyak Liga Champions musim ini. Lewandowski mengoleksi delapan gol dan Messi enam gol. Tetapi keduanya sama-sama gagal menambah gol saat leg pertama 16 Besar Liga Champions kemarin WIB (20/2).

Tanpa gol Lewy, julukan Lewandowski, Bayern Muenchen main imbang tanpa gol pada saat bertamu ke markas Liverpool di Anfield. Sementara, sentuhan Messi tak bisa memberikan kemenangan untuk Barcelona ketika menantang Olympique Lyon di Parc Olympique Lyonnais, Lyon. Skor akhirnya pun sama, 0-0.

Lewy yang paling apes. Karena streak empat laga beruntun selalu menciptakan gol pada Liga Champions kali ini terputus di depan duet bek dadakan The Reds. Seperti yang diprediksi, tactician Liverpool Juergen Klopp menunjuk Fabinho-Joel Matip sebagai duet centre back-nya. Peran Fabinho sebagai pengganti Virgil van Dijk sudah cukup membungkam Lewandowski.

“Dia (Fabinho) menyulitkan. Mungkin seharusnya saya mampu menciptakan gol,” keluh Lewandowski, kepada BT Sport.

Penyerang pemilik tiga gelar Torschuetzenkoenig (top scorer) Bundesliga tiga kali itu bahkan cuma mampu mencatatkan satu shots. Jumlah itu jadi terminim dari bomber timnas Polandia itu selama Liga Champions musim ini.

Fabi, sapaan akrab Fabinho, yang sukses menjinakkan Lewandowski. Penampilannya di Anfield kemarin mengingatkan apa yang diungkapkan asisten Klopp, Pepijn Ljinders. “Dia bak mercusuar,” ungkap Ljinders, kepada Goal beberapa waktu lalu.

Menurut Ljinders, penampilan Fabinho cukup tenang sebagai bek tengah. Termasuk tekelnya ke Lewandowski pada menit ke-51.

Selain tak mampu melepaskan tembakan tepat sasaran, kawalan Fabinho yang membuat Lewandowski juga jadi starter paling sedikit memegang bola, 34 kali sentuhan. Pemain Bayern pun tak cuma Lewandowski yang kesulitan saat head to head lawan Fabinho. Kingsley Coman pun juga mengalaminya.

Ini sekaligus membantah prediksi Stan Collymore (pundit BT Sport) yang menyebut lini belakang Liverpool akan dilibas Lewandowski andai Fabinho-Matip jadi pilihan Klopp. Bukan hanya dengan Matip, begitu pula dengan back four Liverpool lainnya. ”Fabi main dengan kelas yang berbeda. Saya dan Fabi sering latihan bareng, dia bekerja bagus bagi kami,” ungkap Andy Robertson, bek kiri Liverpool.

Mantan bek Manchester United Rio Ferdinand, memuji versatility pemain yang direkrut Liverpool musim panas lalu itu. “Dia menjawab dalam momen yang tepat,” klaim pundit di BT Sport itu. “Dia pemain yang paling berfungsi. Dia bisa main sebagai bek kanan, bek tengah ini tadi, dan gelandang. Dia juga bisa mencetak gol dan punya efek dengan tim ini. Sangat positif,” tambahnya.

Jika Fabinho jadi kryptonite untuk Lewandowski, maka entraineur Lyon Bruno Genesio menugasi bek kanannya Leo Dubois me-marking ketat La Pulga, julukan Messi. Dubois sampai harus dibantu centre back Marcelo agar bisa meredam key player Barca itu. Berbeda dari kerja Fabinho di Liverpool, Messi masih mampu melakukan banyak tembakan sekalipun dijaga ketat Marcelo-Dubois.

Messi dapat melakukan sampai sembilan shots, meski cuma satu yang tepat sasaran. “Itu (mengawal Messi) sangat melelahkan,” ungkap bek 24 tahun itu seperti dikutip dari situs Ouest France. “Sejak awal laga, pelatih sudah meminta saya untuk fokus 100 persen menjaga Messi,” tambah Dubois.

Genesio pun membenarkannya. Dilansir Foot Mercato, Genesio mengorbankan seorang pemain untuk “mematikan” Messi.

“Meski, saya akui pada titik tertentu dia (Messi) pasti dapat menemukan solusinya. Setidaknya kami masih bisa mereduksi pengaruhnya kepada permainan Barca,” ulas Genesio. (jpg/apw)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here