Beranda BANTEN Bus Damri Pandeglang-Serang-Bandara Soetta, Belum Banyak Diminati

Bus Damri Pandeglang-Serang-Bandara Soetta, Belum Banyak Diminati

0
BERBAGI

SERANG-Bus Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI) trayek Pandeglang-Serang-Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang belum banyak diminati padahal tarifnya lebih murah. Masyarakat Pandeglang belum banyak menggunakan bus itu karena lebih memilih angkutan lain dan turun di Terminal Pakupatan, Kota Serang.

“Kalau bus DAMRI jalur Pelabuhan Merak-Dishub Cilegon-Serang-Bandara Soetta itu normal,” kata Manajer Operasional Perum DAMRI Cabang Serang, Rizki Adiya Rizki saat ditemui Banten Ekspres di kantornya, di Jalan Mayor Syafei Nomor 56, Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang, Rabu (27/2).

Menurut Rizki, pemberangkatan bus DAMRI dari Pandeglang-Bandara Soetta juga dilakukan per 30 menit sehingga masyarakat akan lebih cepat sampai tujuan. “Tiket jalur Pandeglang itu Rp 70 ribu per orang sampai Soetta (Bandara), sedangkan Cilegon-Soetta Rp 65 ribu per orang. Bahkan armada yang dari Pandeglang itu eksekutif dan Cilegon bisnis. Pemberangkatannya juga per 30 menit berbeda dengan Cilegon per jam,” ujarnya.

Agar bus DAMRI banyak diminati penumpang, kata dia, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten dalam memasarkan pariwisata Banten ke penumpang di Bandara Soetta. Pihaknya juga masih menjalankan program Jumat Berkah dengan cara berbagi tiket gratis.

“Baru ngobrol sih dengan orang Dispar Provinsi Banten untuk membantu memasarkan wisata yang ada di Banten, nanti kita yang siapkan armadanya yang langsung menuju tempat wisatanya, kami siap. Kalau bagi tiket sih sudah sering kita lakukan setiap hari Jumat,” tuturnya.

Sementara itu, Bagian Teknis Perum Damri Cabang Serang, Edi Sugianto mengatakan bahwa tahun ini pihaknya memiliki 3 unit armada bus DAMRI. Namun jumlah tersebut tidak bisa beroperasi semua karena ada 12 unit armada yang usia kendaraanya sudah melewati aturan. “Total armada itu dari penambahan pada tahun 2018 sebanyak lima unit. Kalau kendaraan yang sudah di apkir, kita biarkan dan nunggu perintah dari pimpinan aja,” katanya.

Untuk program teknis sendiri, hampir setiap tahun pihaknya selalu memprogramkan tentang perawatan karena keselamatan penumpang itu penting. “Program sih hanya perawatan saja, palingan nanti pengajuan unit baru, kalau ada kendaraan yang sudah apkir,” ujarnya (mg-04/tnt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here