Beranda TANGERANG HUB Bupati Tinjau UN SMP, UNKP Rawan Kebocoran Soal

Bupati Tinjau UN SMP, UNKP Rawan Kebocoran Soal

0
BERBAGI
SIDAK: Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar (kanan) mendengarkan penjelasan dari Camat Curug Rahyuni (kedua dari kiri) saat meninjau UN di SMP Negeri 1 Curug, Senin (22/4). FOTO: Asep Sunaryo/Tangerang Ekspres

CURUG – Ujian nasional menjadi sorotan pemerintah daerah. Hal tersebut berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan yang berdampak pada angka indeks pembangunan manusia (IPM). Untuk itu, pemkab Tangerang meninjau pelaksanaan UN SMP yang dimulai 22 hingga 25 April 2019.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar, mengatakan, sebanyak 38230 siswa dari 380 SMP negeri dan swasta mengikuti ujian nasional. Sehingga beberapa fasilitas utama dan pendukung harus dipastikan tidak terjadi kendala yang menganggu jalannnya ujian nasional.

“Tentu saja nanti setiap SMP memiliki empat laboratorium komputer agar bisa menampung. Serta internet dan perangkat lunak agar tidak menjadi kendala. Nanti kedepannya ruang komputer harus berbeda dengan ruang kelas biasa. Karena ada perangkat elektronik yang mesti di jaga,” ujarnya saat meninjau UN di SMP Negeri 1 Curug, Senin (22/4).

Terpisah, Ketua Komisi 2, DPRD Kabupaten Tangerang Ahnad Supriyadi, mengatakan, jika masih terdapat adanya ujian nasional yang tidak berbasis komputer dapat menjadi celah kecurangan.

Selain itu, sistem tidak berbasis komputer dinilai kurang maksimal memunculkan potensi pelajar dalam mengahadpi ujian nasional. Sebab proses penilaian memiliki potensi subjektiv sehingga dinilai kurang akurat.

“Harusnya tidak perlu terjadi ujian manual karena menyebabkan sistem tidak efisien dan dalam proses penilaiannya dapat menjadi sujektive,” tegasnya kepada Tangerang Ekspres melalui pesan singkat seluler.

Surpiyadi menegaskan, harusnya pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dapat melakukan perencanaan menghadapi ujian nasional. Sehingga ujian berbasis manual tidak terjadi di Kabupaten Tangerang.

Lanjutnya, potensi kecurangan saat ujian nasional yang dilakukan oknum dapat terhindari dengan diadakannya ujian nasional berbasis komputer. Lain halnya dengan ujian yang tidak berbasis komputer memiliki potensi  kecurangan.

“Kebocoran soal salah satu yang tidak dapat terhindari jika tidak menggunakan computer base (berbasis komputer). Harusnya hal ini sudah dipersiapkan sejak awal agar komputer dan jaringan internet itu tersedia.” tegasnya. (mg-10)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here