Beranda TANGERANG HUB Internasional Semarang Night Carnival, Tampilkan Ikon Anggrek

Internasional Semarang Night Carnival, Tampilkan Ikon Anggrek

0
BERBAGI
MERIAH: Defile Kota Tangsel mengikuti Carnival Night pada gelaran Apeksi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/7). FOTO: Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres

SEMARANG-Kota Tangsel mengusung tema anggrek di Internasional Semarang Night Carnival (ISNC) Rabu (3/7) malam. Bunga khas tropis itu, yang menjadi ikon Kota Tangsel itu, memeriahkan festival yang diikuti 4.128 peserta dari 93 Kota di Indonesia di Jalan Pemuda, Kota Semarang.

Setiap perwakilan kota dari 93 kota yang hadir di rapat kerja nasional (Rakernas) Apeksi menampilkan kebudayaan unggulannya.

Antusiasme warga sempat menutup Jalan Pemuda yang menjadi akses parade. Warga sudah berkumpul sejak sore, karena agenda tahunan ini selalu menarik menampilkan. Berbagai kreativitas seni dan budaya dipamerkan.

Para peserta yang terdiri dari delegasi masing-masing kota sukses menghibur ribuan warga Semarang yang hadir. Bermacam penampilan atraksi budaya yang ditampilkan.

Peserta Defile Tangsel menggunakan kostum anggrek sebagai ikon Tangsel

Kota Tangsel sebagai daerah asal Ketua Umum Apeksi mendapat giliran pertama untuk tampil. Dengan menampilkan ciri khas kebudayaan betawi dan bunga anggrek sebagai ikon Kota Tangsel.

Rombongan defile dipimpin Sekda Tangsel Muhamad dan dimotori pelawak Narji membawa 154 orang rombongan delegasi.

“Tentu ini menjadi kebanggaan kita semua. Ini menjadi tontonan dan tuntunan bagi kita semuanya. Bahwa Indonesia negara besar memiliki budaya sangat luar biasa. Ini ajang bertukar budaya dari Sabang sampai Merauke, budaya yang ada di kota-kota Indonesia,” kata Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany dalam sambutannya saat pembukaan Pawai Budaya Apeksi di Semarang.

“Kami bangga bisa mengenalkan kepada para walikota se-Indonesia, bahwa Kota Tangsel punya produk unggulan bunga anggrek,” kata Airin yang juga Walikota Tangsel.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan ini merupakan event ke sembilan. Dan, dilabeli internasional, karena pesertanya juga ada dari luar negeri tiap tahunnya.

“Dapat label internasional karena diikuti peserta luar negeri ada dari Nanjing Tiongkok, Belanda, Jerman, Australia. Yang paling keren, 98 kota ikut terlibat mengirim peserta,” kata Hendi
. Sebelum pawai dimulai, Hendi juga meminta warga tertib karena biasanya dengan peserta sekitar 800 orang acara rampung pukul 22.00 WIB. Maka dengan berlipatnya jumlah peserta maka warga diminta tertib agar pawai berjalan lancar.

“Biasanya 700 sampai 800 orang sampai jam 22.00 malam. Sekarang 4.128 orang, mari ikuti acara dengan tertib,” pungkasnya.

Peserta yang memakai kostum megah ternyata tidak hanya orang dewasa, ada juga anak-anak. Bentuk kostumnya pun ada yang saking besarnya, dimodif dengan kereta dorong.

Rute defile yaitu dari Jalan Pemuda depan Balai Kota Semarang memutar ke Jalan Imam Bonjol kemudian Jalan Piere Tendean dan kembali ke Jalan Pemuda.(cml)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here