Beranda BANTEN Kualitas Anak Tergantung Kualitas Ibu

Kualitas Anak Tergantung Kualitas Ibu

0
BERBAGI
TINJAU STAND: Walikota Serang Syafrudin meninjau produk ibu-ibu di stand saat acara GP3M dan Pelepasan Warga Belajar Paket A, B dan C di Kelurahan Sukawana, Kota Serang, Rabu (17/7). FOTO: Herlin Saputra/Banten Ekspres

SERANG – Kualitas anak-anak tergantung dari kualitas ibu-ibu di rumah. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan sangat penting untuk kemajuan generasi Kota Serang. Kualitas perempuan, khususnya ibu-ibu harus ditingkatkan.

“Maju-mundurnya anak-anak yang ada di Kota Serang tergantung pada ibu-ibu yang ada di rumah,” kata Walikota Serang, Syafrudin saat ditemui wartawan seusai membuka acara Program Gerakan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) dan Penglepasan Warga Belajar Paket A, B, dan C di Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, Kota Serang. Rabu (17/7).

Menurut Syafrudin, GP3M merupakan program yang luar biasa untuk ibu-ibu di Kota Serang. Ia berharap program tersebut dapat membantu Pemkot Serang menghilangkan buta aksara di Kota Serang khususnya di kalangan ibu-ibu.

“Kalau ibunya cerdas, sehat dan juga pendidikannya tinggi, otomatis anaknya juga pintar. Pendidikan di rumah itu penting oleh ibu. Kalau di sekolah hanya menitipkan saja. Kami berharap dengan pemberdayaan perempuan ini di Kota Serang tidak ada buta aksara lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan untuk ibu-ibu ada beberapa bidang usaha yang bisa dilakukan agar berdaya secara ekonomi. Di antaranya, membuat tas, kerajinan tangan dari janur, dan merias pengantin. Kemudian di bidang kuliner, bisa membuat kue dan satai bandeng.

“Tadi saya melihat potensi produk-produk yang dipamerkan di stand sudah baik dan itu semua dikerjakan oleh ibu-ibu di Kota Serang,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Syafrudin pun meminta kepada para lurah di Kota Serang proaktif menangani warganya yang putus sekolah. Hal itu dilakukan agar kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Kota Serang meningkat.

“Dengan adanya pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C, tidak ada lagi lulusan SD (sekolah dasar), minimal lulusan SLTA (sekolah lanjutan tingkat atas), karena maju-mundurnya Kota Serang tergantung SDM-nya. Kalau SDM-nya berkualitas, tidak akan tertinggal dari daerah lain,” katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Wasis Dewanto mengatakan, peran perempuan sangat penting dalam menunjang perekonomian keluarga. Oleh karena itu, pihaknya mencoba mengembangkan pendidikan vokasi keterampilan.

“Vokasi, langsung kita latih, misalkan memberikan pelatihan menjahit, tata boga, merangkai bunga. Hal itu tentunya disesuaikan dengan potensi daerahnya,” ujarnya.

Menurut dia, seperti di Kelurahan Sukawana, ada industri konveksi. Di sana, para perempuan bisa dilatih menjahit. Ketika sudah mahir maka dapat dikerjasamakan dengan pelaku konveksi.

Kemudian untuk di Kecamatan Kasemen, ada produk yang dihasilkan dari ikan bandeng, Taktakan ada krimping, dan Walantaka ada perangkaian bunga. “Kita tetap berupaya untuk mengembangkan potensi-potensi lokal yang ada di Kota Serang melalui pemberdayaan perempuan,” ungkapnya. (mg-04/tnt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here