Beranda TANGERANG HUB Manfaatkan Potongan Kain Jadi Lap

Manfaatkan Potongan Kain Jadi Lap

0
BERBAGI
JAHIT: Erna Erviana, seorang ibu rumah tangga sedang menjahit potongan kain menjadi lap, di kediamannya di Kampung Pulo RT 10/03, Desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Jumat (25/10). FOTO: Zakky Adnan/Tangerang Ekspres

KRESEK — Potongan kain sisa produksi pakaian mungkin dianggap sampah bagi banyak orang. Tapi tidak bagi sebagian warga Desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Kain sisa ini dimanfaatkan dengan dijahit menjadi kain lap. Kemudian kain lap di jual ke sejumlah pabrik di wilayah dengan sebutan kota seribu industri ini.

Banyak pengepul potongan kain di desa tersebut. Salah satunya, Karsiti, warga Kampung Pulo RT 10/03. Sejak 2016, ia menjadi pengepul potongan kain dari tempat-tempat konveksi. Setiap pekan, ia dapat menampung satu ton potongan kain. Lalu potongan kain diberikan kepada warga yang ingin menjahit menjadi lap.

Kepada Tangerang Ekspres, Karsiti mengatakan, usahanya itu dapat membantu warga menambah penghasilan. Setiap satu kilogram potongan kain yang sudah menjadi lap, warga diupah dengan uang sebesar Rp1.000 sampai Rp1.200.

“Anak perempuan saya yang sudah memiliki anak dan suamipun ikut menjahit. Lumayan katanya buat nambah-nambah penghasilan bisa sambil ngurus anak dan rapih-rapih rumah,” kata Karsiti, di kediamannya, Jumat (25/10).

Paling cepat kata Karsiti, seorang penjahit bisa menyerahkan kain lap seberat 50 kilogram sampai 60 kilogram per dua hari. Kalau tidak fokus, seorang penjahit menyerahkan kepadanya kain lap seberat 50 kilogram sampai 60 kilogram, lebih dari dua hari.

“Ya namanya kerja sampingan atau sambilan. Bisa sambil ngurus anak dan rapih-rapih rumah. Jadi namanya kerja sambilan, jadi bisa ditinggal-tinggal,” ucapnya.

“Sekarang, ada 15 warga yang menjahit lap,kemudian memberikan kain lapnya ke saya. Mereka hanya dibayar jasanya Rp1.200 per kilogram. Mesin jahit dari saya. Jahitnya di rumah mereka masing-masing,” ujarnya. “Sebenarnya masih banyak warga yang mau jadi jasa penjahit. Tapi, saya terkendala modal beli mesin jahitnya,” menurutnya.

Saat mendampingi Tangerang Ekspres ke pengepul potongan kain, Mutolib, Staf Desa Talok mengatakan, usaha pengepulan dan penjahitan kain adalah salah satu usaha kecil warga desanya. Selain usaha itu, ada usaha jahit sepatu dan lain-lain.

“Banyaknya keahlian menjahit dari warga kami, ini adalah potensi yang dapat kami kembangkan kedepannya. Bisa bikin konveksi pakaian dan usaha apapun yang berhubungan dengan jahit-menjahit. Atau mengembangkan usaha kecil yang sudah ada milik masyarakat dengan bantuan peralatan,” pungkasnya. (zky/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here