Beranda TANGERANG HUB Home Industri Pagedangan Udik Tembus Luar Jawa

Home Industri Pagedangan Udik Tembus Luar Jawa

0
BERBAGI
SABLON: Pekerja sedang nyablon seragam olahraga di Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Selasa (5/11). FOTO: Zakky Adnan/Tangerang Ekspres

KRONJO –Seragam sepak bola produk asli Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo, diklaim terjual hingga ke luar Pulau Jawa. Sebab seragam olahraga hasil produksi warga desa ini dikirim sampai Pulau Sumatera.

Abdullah, pemilik rumah produksi mengatakan, dapat memproduksi seragam sepak bola mencapai 1.000 stel per bulan. “Satu stelan itu, baju sepak bola sekaligus celana sepak bolanya,” kata ayah dua anak ini, kepada Tangerang Ekspres, Selasa (5/11).

Dikatakan Abdullah, seragam sepak bola ataupun seragam futsal hasil produksinya dipasarkan ke grosir di Tangerang, Jakarta dan Sumatera. Dengan demikian, pakaian hasil produksinya sudah terpasarkan ke luar Pulau Jawa.

Abdullah memaparkan, dia memproduksi seragam sepak bola mulai dari bahan baku berupa kain polyster sampai menjadi pakaian siap pakai. Dia dibantu 30 perkerjanya untuk mengubah bahan baku kain itu menjadi pakaian yang siap dipakai.

“Para pekerja memiliki tugas masing-masing, ada yang bagian memberikan pola sekaligus pemotongan, ada yang nyablon, dan ada yang menjahit. Mereka yang bekerja hampir semua asli penduduk Desa Pagedangan Udik. Termasuk saya orang asli desa ini,” paparnya.

Abdullah membeberkan, menjual seragam sepak bola seharga Rp30 ribu sampai Rp33 ribu per stel. “Ini harga jual ke grosir yang belanjanya partai besar,” ucap Abdullah.

Sedangkan harga jual satuan seragam sepak bola dibandrol Rp55 ribu sampai Rp120 ribu. “Harga tergantung bahan pakaian dan jenis sablonnya,” ucap pria yang menjalani usaha ini sejak 2015 lalu.

Selain produksi seragam sepak bola, ditambahkan Abdullah, ia memproduksi pakaian olahraga sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.

“Sekarang kendala usaha yang saya alami masih dimodal membeli mesin print sablon. Mesin ini dapat mempermudah proses sablon. Tapi harganya ratusan juta rupiah,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Suhendi, Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Pagedangan Udik, mengakui rumak produksi pakaian olahraga milik Abdullah adalah salah satu usaha milik warganya. Menurut Suhendi, usaha warganya itu masih dapat dikembangkan lagi.

“Nanti saya koordinasi dengan kepala desa terpilih untuk mengembangkan usaha ini melalui badan usaha milik desa (BUMDesa) ataupun penambahan modal berupa mesin yang dibutuhkannya,” kata Suhendi, saat mendampingi wartawan mengunjungi rumah produksi pakaian olahraga di desanya. (zky/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here