Beranda TANGERANG HUB Kualifikasi Olimpiade 2020, Praveen/Melatih Atasi Gugup

Kualifikasi Olimpiade 2020, Praveen/Melatih Atasi Gugup

0
BERBAGI
FOKUS TOKYO: Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mematok target untuk naik peringkat Kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo. FOTO: Bio

PENDEKNYA periode Kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang membuat ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dilanda gugup. Ganda campuran nomor 1 Indonesia ini merasa belum sepenuhnya aman.

Apalagi saat ini Praveen/Melati kini menempati peringkat kelima dalam perebutan tiket menuju Tokyo. Merujuk situs bwfbadminton, Praveen/Melati saat ini mengoleksi 70.527 poin.

Di atasnya, bertengger dua pasangan China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di posisi 1 dan 2. Di peringkat ketiga diisi wakil Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Sedang di posisi keempat dihuni ganda Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

Untuk peringkat, Melati menilai yang dicapai saat ini belum sepenuhnya aman untuk tampil di Olimpiade 2020. Apalagi, berkaca pada penampilan di Malaysia dan Indonesia Masters 2020. Mereka justru tersingkir karena banyak melakukan kesalahan sendiri yang berbuah poin bagi lawan.

“Kami harus menjaga, yang pasti harus benar-benar menjaga, karena belum aman. Kalau bisa harus menambah poin lagi. Targetnya ingin lebih dari lima besar agar dapat seeded-nya lebih baik,” kata Melati di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (22/1/2020).

“Di akhir race to Tokyo inginnya bisa peringkat keempat supaya seeded-nya lebih menguntungkan kami. Cuma untuk jarak poin lima menuju empat itu jauh banget,” dia menjelaskan.

“Jadi, kami ingin memaksimalkan waktu yang ada saja untuk olimpiade. Meski sudah ranking lima juga belum murni masuk. Apapun tak ada yang tahu ke depannya,” ujarnya.

Tapi, pemain berusia 25 tahun ini berusaha tampil rileks dan tidak ingin memikirkan terlalu jauh. Dia fokus satu demi satu proses yang dijalani bersama Praveen.

“Makanya, kalau dibilang deg-degan ya deg-degan. Semua atlet olahraga ingin sekali main di event terbesar seperti olimpiade. Apalagi ini pertama juga untuk saya, jadi saya berusaha untuk enjoy saja, jangan memikirkan itu,” kata dia.

Soal evaluasi hasil buruk Indonesia Masters 2020 Melati menyatakan hal itu terjadi dikarenakan persoalan mental. Dia pun berbenah untuk menyongsong German Open dan All England.

Di gadang-gadang bisa menembus final turnamen bulutangkis Indonesia Masters, Melati yang berpasangan dengan Praveen Jordan justru tersingkir di perempatfinal. Mereka dikalahkan ganda nonunggulan asal Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue 19-21, 21-14, 18-21.

“Masalahnya memang lebih ke teknis ya dan banyak mati sendiri. Sebelumnya, mereka juga mengalahkan ganda Thailand Dechapol/Sapsiree dua game langsung lagi. Jadi sebenarnya sudah prediksi bakal ramai juga,” dia menjelaskan.

“Pemain putranya juga me-cover bagus, mereka punya kualitas lah, jadi enggak kaget sih. Sudah siap bakal susah melawan mereka,” pemain rangking lima dunia ini menambahkan.

Kini, Praveen/Melati sudah mulai berlatih kembali di Cipayung. Saat ini, mereka berfokus ke persiapan turnamen lain, yakni German Open dan All England 2020 di bulan Maret.

“Yang, pasti bakal lebih berat. Seperti eror-erornya itu. Pada tahu juga mungkin bahwa saya dan Praveen mainnya kalau sudah error itu sulit untuk keluar dari situ.Kalau sudah tertekan untuk kami mengembalikan keadaan sulit,” kata dia. (apw/dtc)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here