Beranda TANGERANG HUB Rawa Mekar Jaya Ajukan 20 Usulan

Rawa Mekar Jaya Ajukan 20 Usulan

0
BERBAGI
SEMANGATI PESERTA: Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie (berdiri) menyampaikan sambutan dalam Musrenbang di Aula Kantor Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Serpong, Rabu (29/1). FOTO: Tri Budi/Tangerang Ekspres

SERPONG-Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Serpong ajukan 20 usulan kepada Pemkot Tangsel dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrencang) 2021 di Aula Kantor Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Rabu (29/1).

Usulan tersebut dibagi dalam empat bidang, yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Lurah Rawa Mekar Jaya Djamaludin AR. mengatakan, ada 20 usulan yang disampaikan kepada Pemkot Tangsel dalm musrenbang ini.

“Ada empat bidang yang kita sampaikan dan tahun ini kita mendapat pagu anggaran sebesar Rp 1, 999 miliar,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (29/1).

Djamaludin menamnahkan, usulan untuk bidang infrastruktur masih mendominasi, yakni 50 persen. Infrastruktur mendominasi karena masih banyak lingkungan yang harus dibangun dan dibutuhkan masyarakat, mulai dari drainase dan pembenahan jalan.

Wilayah perkampungan akan diprioritaskan untuk pembangunan. Usulan yang disampaikan ada yang sudah dsusulkan sejak musrenbang 2017, 2018, 2019 namun belum terlaksana.

“Makanya tahun ini kita usulkan lagi, yakni draenase di Jalan PDAM RT 02/03 dengan panjang sekitar 100 meter. Kondisnya kalau banjir ketinggian air sekitar 30 cm dan airnya masuk ke rumah,” tambahnya.

Untuk usulan bidang pendidikan porsinya 20 persen, bidang kesehatan 15 persen yakni untuk kegiatan-kegiatan posyandu. Terakhir bidang pemberdayaan masyarakat dengan porsi 5 persen, yakni untuk pelatihan kader-kader, pelatihan kepemudaan dan sebagainya.

“Pagu anggaran yang kita terima dan jumlah usulan yang kita ajukan tahun ini sama seperti tahun lalu,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, sumber dana pembangunan kelurahan bisa berasal dari empat sumber, yakni pagu OPD, pagu kecamatan, pagu kelurahan, serta dana kelurahan.

“Kalau untuk biaya yang keci-kecil contohnya sunatan massal, pengobatan gratis, bisa melibatkan perusahaan untuk menyalurkan dana CSRnya. Kalau kita cermat maka semua usulan warga bisa terlaksana,” ujarnya.

Pak Ben menambahkan, dana kelurahan yang telah dikucurkan pemerintah juga bisa digunakan untuk untuk beragam kegiatan di kelurahan. Contohnya membeli karanda mayat untuk masjid, beli mesin potong kayu dan lainnya. Semua ini untuk kepentingan masyarakat banyak.

Kualitas perencanaan pembangunan jangan hanya usulan saja namun, harus disertai dengan foto dan keterangan. Kalau usulan pembangunan jalan menghubungan dengan jalan mana dan jika ini ada maka bisa diprioritaskan.

“Setelah musrenbang kelurahan akan ada musrenbang kecamatan, forum OPD, musrenbang kota dan dilajutkan dengan penajaman kembali sebelum menjadi rencana kerja pemerintah daerah (RKPD),” jelasnya. (bud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here