Beranda TANGERANG HUB Kaji Izin Ojol Saat Pandemi, Penumpang Bawa Helm Sendiri

Kaji Izin Ojol Saat Pandemi, Penumpang Bawa Helm Sendiri

0
BERBAGI
Kaji Izin Ojol Saat Pandemi, Penumpang Bawa Helm Sendiri
SIMULASI: Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar (memakai topi) memantau langsung proses simulasi ojen online berbasis aplikasi membawa penumpang kembali di tengah pelonggaran PSBB, Senin (13/7). FOTO: Humas Pemkab Tangerang for Tangerang Ekspres

TIGARAKSA — Puluhan ojek online (ojol) atau berbasis aplikasi sudah menunggu di depan Gedung Bupati Tangerang, tidak sabar mengikuti simulasi pengangkutan penumpang oleh driver online berbasis kendaraan roa dua. Pemkab Tangerang memang berencana memberikan kelonggaran pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) keenam kalinya, yakni diaktifkannya kembali proses belajar mengajar di pondok pesantren serta akan diperbolehlannya ojol roda dua angkut penumpang, Senin (13/7).

Data dari website milik Pemkab Tangerang di covid19.tangerangkab.go.id, tercatat adanya 293 kasus terkonfirmasi positif dengan kesembuhan pasien mencapai 253 orang. Termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) tercata ada 721 kasus dengan yang dinyatakan sembuh sebanyak 649 orang dan masij dirawat ada 26 orang.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, perlunya dilaksanakan simulasi sebelum kembali diizinkan beroperasi mengangkut penumpang. Zaki mengungkapkan, pemerintah perlu memastikan pengopersian ojo berpenumpang dalam pelaksanaan protap Corona dengan ketat.

“Hasil simulasi akan kita  sampaikan kepada Gubernur Banten, sebagai surat pemberitahuan bahwa pelaksanaan ojek online di Kabupaten Tangerang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Perihal izin kembali membawa penumpang kita menunggu kajian oleh Banten. Jadi tahapan-tahapannya sama seperti saat membuka tempat ibadah, usaha dibidang makanan dan minuman nanti hasil simulasinya akan dilaporkan dulu ke Gubernur Banten untuk dapat persetujuan,” jelasnya.

Zaki menuturkan, saat membawa penumpang driver ojel online berbasis aplikasi diharuskan berpakaian lengkap dengan mengenakan jaket, masker dan sarung tangan termasuk menyediakan handsanitzer dan memamakai masker.

Perusahaan mitra ojek online wajjb menyediakan protektor, hernet dan hand sanitizer dan wajib mengingatkan penumpang untuk membawa helm. “Apabila driver tidak memakai masker order boleh dibatalkan tanpa terkena denda. Penerapan protokol kesehatan pada ojek online berpenumpang  bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan kenormalan baru di masa pandemi Covid-19.  Jadi, jangan menganggap sepele pandemi ini karena pandemi ini masih ada di sekitar kita,” tukasnya.

Sementara itu, Transport City Manager Grab Tangerang, Ruli menuturkan, pandemi Covid-19 memiliki dampak  ekonomi berupa menurunnya daya beli masyarakat serta omzet bagi mitra perusahaan yakni pengemudi ojol.

“Kita sudah melakukan simulasi bersama bupati dan kita tadi lihat secara langsung kesiapan kita dan perusahaan kita sudah siap sebelum adanya simulasi ini. Kami siapkan juga partisi yang fungsinya untuk membatasi kontak fisik antara Mitra kami dengan penumpang,” tandasnya. (sep/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here