Beranda TANGERANG HUB Atasi Ketiadaan Gawai, Bentuk Kelompok Belajar

Atasi Ketiadaan Gawai, Bentuk Kelompok Belajar

0
BERBAGI
Atasi Ketiadaan Gawai, Bentuk Kelompok Belajar
KELOMPOK BELAJAR: Guru SMPN 2 Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mendata pelajar yang kesulitan belajar daring dengan membentuk kelompok belajar, Selasa (14/7). FOTO: SMPN 2 Tigaraksa for Tangerang Ekspres

TIGARAKSA – Musim Tahun ajaran baru tahun 2020 mulai berlangsung, sekolah tatap muka atau kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan didalam kelas kini harus ditiadakan sementara, hingga Pandemi Covid19 berakhir, Selasa (14/7).

Satu diantara sekolah yang memberlakukan aktivitas belajar mengajar dari rumah atau belajar dari rumah adalah SMPN 2 Tigaraksa. Proses penerapan protokol kesehatan Covid-19 sudah diterapkan mulai dari proses pendaftaran sekolah hingga kegiatan belajar mengajar. Demikian dikatakan Kepala SMPN 2 Tigaraksa, Wawan Setiawan.

“Protokol kesehatan Covid-19 kita berlakukan, dimulai dari pendaftaran siswa baru, serta pada tahapan registrasi ulang peserta didik baru, dimana protokol kesehatan Covid-19 diberlakukan semenjak para orangtua datang dari gerbang sekolah hingga masuk kawasan sekolah,” terang Wawan.

Wawan mengakui kalau pada tahapan registrasi ini, setiap peserta didik baru datang secara bergilir sesuai jadwal yang ditentukan, dimana setiap kelas memiliki waktu dua jam untuk mengurusnya.

“Setiap kelas untuk kelas VII diberlakukan registrasi ulang secara berkala, setiap kelas terdapat 36 siswa, setiap kelas mempunyai kuota waktu dua jam yaitu dimulai dari jam 8 sampai jam 10 hingga seterusnya,” jelasnya.

Sedangkan untuk aktivitas belajar mengajar akan dimulai Senin pekan depan dengan metode belajar dari rumah, hal ini sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan dan Permendiknas.

“Kegiatan belajar belum bisa secara tatap muka, namun  selama Pandemi Covid-19 kita berlakukan sistem daring atau belajar dari rumah, melalui gawai,” tegasnya.

Sedangkan bagi siswa yang memiliki keterbatasan ekenomi sehingga tidak memiliki  peralatan seperti gawai, maka pihak sekolah akan mencoba menjadikan sistem belajar secara berkelompok dari masing masing rumah siswa.

“Sistem belajar kelompok akan diberlakukan bagi siswa, bila mana ada peserta didik yang kesulitan ekonomi dan tidak memiliki peralatan gawai, dengan menyambangi rumah temannya  yang tidak saling berjauhan, namun demikian orangtua harus mampu memantau protokol kesehatannya,” paparnya.

Sementara itu Rohani, salah satu orangtua siswa mengatakan, dirinya sengaja menyekolahkan anak pertamanya di SMPN 2 Tigaraksa, karena jarak yang dekat dari pemukiman.

“Jarak dekat dan protokol kesehatan Covid-19 terjaga di sekolah ini, sedangkan peralatan untuk belajar di rumah sudah di siapkan laptop untuk memenuhi kebutuhan anaknya,” jelasnya.

Sebelumnya Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar memastikan pada tahun ajaran baru ini, sistem belajar mengajar hanya dilakukan di rumah dan belum bisa digelar secara tatap muka.

“Selama Pandemi Covid-19 berlangsung proses  belajar mengajar hanya dapat dilakukan dari dalam rumah atau daring,” tegasnya. (rls/sep/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here