Beranda PENDIDIKAN Antisipasi Aksi Pembegalan, Siswa SMPN 3 di Larang Bawa Motor

Antisipasi Aksi Pembegalan, Siswa SMPN 3 di Larang Bawa Motor

0
BERBAGI
Siswa SMPN 3 Kabupaten Tangerang, menerima imbuan dari anggota Bahabinkamtibmas untuk mencegah aksi tawuran dan juga antisipasi tindak kejahatan lainnya.

TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Maraknya aksi pembegelan yang sering terjadi, membuat SMPN 3 Kabupaten Tangerang melarang siswanya membawa motor ke sekolah. Hal tersebut, dilakukan agar siswa tidak menjadi korban kejahatan seperti begal atau aksi pencurian.

Para siswa, hanya boleh menggunakan sepeda dan melarang siswa menggunakan sepeda motor. Bahkan, orangtua siswa juga diminta untuk tidak memberikan izin kepada siswa yang ingin menggunakan sepeda motor.

Kepala Sekolah SMPN 3 Kabupaten Tangerang Abdullah Hamidi mengatakan, pihaknya sengaja melarang siswanya untuk tidak membawa sepeda motor ke sekolah, khawatir para siswa menjadi korban begal yang bisa dilakukan pelaku dimana saja. Apalagi, jika membawa sepeda motor maka ancaman keselamatan mereka sangatlah berbahaya.

“Alesan kita melarang karena para siswa belum mendapatkan izin membawa sepeda motor, karena memang belum cukup umur dan juga khawatir dengan aksi begal yang sering terjadi. Maka itu, siswa tidak diperbolehkan untuk membawa sepeda motor,”ujarnya kepada Tangerangekspres.co.id, Selasa 17 Oktober 2023.

Abdullah menambahkan, bahwa pihaknya juga terus memeriksa para siswa jika masuk sekolah, jika kedapatan membawa motor maka orangtua siswa tersebut harus membawa pulang sepeda motornya. Jangan sampai, mereka menjadi korban kejahatan.

“Tidak hanya ancaman begal, dengan membawa sepeda motor saya khawatir mereka akan melakukan aksi balapan liar. Dan itu juga bahaya, karena bisa merenggut nyawa jika terjadi kecelakaan,”paparnya.

Ia menjelaskan, para orangtua diminta untuk melakukan antar jemput siswa, dan cara tersebut lebih terjamin keselamatan para siswa. Apalagi, dengan mereka di antara jemput para siswa akan lebih aman dan pulang sekolah mereka tidak main ke sembarang tempat.

“Kalau bawa motor, mereka bisa main kemana saja dan tidak sampai ke rumah. Kalau mereka diantar jemput, maka siswa bisa pulang ke rumah tepat waktu. Sampai di rumah, mereka bisa istirahat dan menyelesaikan tugas sekolah di rumah,”ungkapnya.

Abdullah menuturkan, pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk bisa mengantisipasi adanya siswa yang menjadi korban kejahatan ataupun mereka menjadi pelaku kejahatan.

“Memang menggunakan sepeda motor lebih cepat dan simpel dibandingkan sepeda, tetapi jika dibiarkan maka siswa akan menjadi lebih tidak tertib dan tetap menggunakan sepeda motor usai pulang sekolah,”tutupnya.(*)

Reporter: Randy Yastiawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here