SERANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Dampak musim kemarau panjang berpengaruh terhadap berkurangnya hasil tangkapan ikan nelayan di Kabupaten Serang. Sehingga, banyak dari nelayan yang beralih profesi sementara waktu untuk memenuhi perekonomian keluarganya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada Diskan Kabupaten Serang Nurdhian Pramuaji mengatakan, adanya musim kemarau membuat naiknya suhu muka air laut di Pasifik bagian tengah yang menyebabkan pengurangan masa air laut, dan berpengaruh terhadap gelombang laut yang relatif fluktuatif. Sehingga, terjadinya perubahan pada pergeseran biomasa pakan ikan alami.
“Informasi dari nelayan di Kecamatan Cinangka, sudah beberapa bulan ini terjadi penurunan hasil tangkapan begitu juga dengan nelayan wilayah Serang Utara di laut Jawa ikut terpengaruh,” katanya, Rabu 25 Oktober 2023.
Nurdhian mengatakan, nelayan di Kabupaten Serang terbagi menjadi dua yaitu nelayan aktif berjumlah 6.800 dan nelayan pasif berjumlah 4.200, total keseluruhan mencapai 11 ribu nelayan.
Nelayan pasif menjadikan profesi ini sebagai sampingan, sehingga ketika terjadi perubahan musim ke kemarau maka mereka beralih profesi ada yang menjadi tukang ojek, kuli bangunan, sampai budidaya ikan.
“Jadi, mereka ini sudah tidak terkejut apabila hasil tangkapan ikan saat musim kemarau berkurang, karena nelayan ini bukan profesi utama mereka. Sehingga, sekarang ini mereka beralih menjadi tukang ojek, kuli bangunan, sampai ada yang punya budidaya ikan,” ujarnya.
Sedangkan nelayan yang aktif, kata Nurdhian, hanya sekitar 30 persen mereka berpindah profesi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Mereka yang beralih profesi, ada yang berdagang, kuli bangunan, tukang ojek, bahkan ada yang menjadi pembudidaya rumput laut.
“Palingan nelayan aktif ini, hanya sekitar dua sampai tiga bulan saja mereka beralih profesi sampai cuaca benar-benar mendukung untuk mencari ikan. Setelah, cuacanya bagus lagi mereka juga akan kembali menjadi nelayan,” ucapnya. (*)
Reporter : Agung Gumelar
Editor : Andy