Beranda PENDIDIKAN Pendekatan Psikologis Digunakan SMPN 1 Untuk Hadapi Siswa

Pendekatan Psikologis Digunakan SMPN 1 Untuk Hadapi Siswa

0
BERBAGI
SMPN 1 Pasar Kemis, menggunakan metode pendekatan pesikologis untuk bisa mengatur siswa. Foto: Randy/ Tangerangekapres.co.id

PASARKEMIS,TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Untuk bisa mengendalikan siswa, SMPN 1 Pasar Kemis menggunakan metode pendekatan psikologis siswa agar para siswa bisa diatur dan mematuhi aturan yang diberikan guru.

Bahkan, pendekatan secara psikologis anak sangat ampuh agar siswa tidak merasa takut dengan guru dan juga tidak merasa tertekan. Karena, banyak siswa sekarang jika tidak dilakukan pendekatan secara psikologis siswa tersebut melakukan perlawanan kepada guru.

Kepala sekolah SMPN 1 Pasar Kemis Titin Suprihatin Handayani mengatakan, bahwa pendekatan psikologis kepada siswa sangat penting, cara tersebut bisa lebih dekat dengan siswa dan juga lebih mengetahui karakter siswa jadi guru bisa mengetahui bagaimana memberikan arahan kepada siswa saat kegiatan belajar mengajar.

“Pendekatan kepada siswa secara psikologis anak sangat penting, jadi kita tahu apa penyebabnya siswa tersebut malas, melawan kepada guru dan tidak aktif saat belajar mengajar,”ujarnya kepada Tangerangekspres.co.id, Senin 30 Oktober 2023.

Suprihatin menambahkan, bahwa pihaknya juga sering bertatap muka dengan para siswa, di situ terlihat mana siswa yang aktif dan mana siswa yang kurang aktif. Bagi siswa yang kurang aktif, para guru diminta untuk bisa membimbing siswa tersebut untuk bisa meningkatkan kualitas belajarnya.

“Kalau kita tidak melakukan seperti itu, maka siswa akan terus menurun dan selalu tertinggal pelajaran. Maka itu, pendekatan psikologis adalah kunci untuk bisa meningkatkan belajar siswa,”paparnya.

Ia menjelaskan, dari sekian banyak siswa yang menurun minat belajarnya karena dia ada masasalah pribadi di rumah mereka, bahkan ada juga yang kurang mendapat perhatian orangtua. Harusnya, peran orangtua dalam pendidikan karakter siswa harus bisa membantu.

“Ada orangtua yang kurang peduli, itu membuat siswa menjadi murung dan selalu menurun. Kita sebagai pengganti orangtunya mencoba untuk memberikan kenyamanan kepada siswa. Walaupun status SMP anak usia segitu masih butuh perhatian,”tutupnya. (*)

Reporter: Randy Yastiawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here