SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Virgojanti meminta kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menghitung ulang jumlah pengangguran yang ada di Banten.
Virgo mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang bekerja di rumah tanpa harus pergi ke kantor.
“Mungkin BPS ini perlu menghitung lagi orang kelihatan nggak kerja, tapi dia punya aktivitas. Sekarang kan banyak kerja freelance, nah ini yang harus dilihat,” katanya di hotel Le Dian, Kota Serang, Selasa 7 November 2023.
Ia juga mempertanyakan mekanisme penghitungan atau kriteria pengangguran yang dilakukan oleh BPS Provinsi Banten. Terlebih di era transformasi kali ini, banyak masyarakat yang lebih nyaman di rumah karena memiliki pendapatan pasif.
“Apakah yang kerja itu harus berangkat dari rumah ke kantor? Dari rumah ke pabrik? Orang di rumah duitnya banyak ya ngapain juga. Kalau memang kita sudah passive income ngapain capek-capek,” ujarnya.
“Mungkin kayaknya dengan era transformasi seperti saat ini itu perlu kita lihat kembali kriteria orang nganggur itu apa,” sambungnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 7,52 persen. Nilai tersebut menempatkan Provinsi Banten menjadi provinsi paling banyak pengangguran dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Provinsi Banten berada di urutan pertama dalam TPT pada Agustus 2023 dengan 7,52 persen, kemudian disusul Jawa Barat dengan jumlah 7,44 persen.
“Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar tujuh hingga delapan orang penganggur,” katanya. (*)
Reporter: Syirojul Umam
Editor: Sutanto bin Omo