Beranda BANTEN Harga Cabai Rawit di Kota Serang Semakin Pedas, Tembus Rp110 Ribu Perkilogram

Harga Cabai Rawit di Kota Serang Semakin Pedas, Tembus Rp110 Ribu Perkilogram

0
BERBAGI
PEDAGANG: Salah satu warga sedang membeli cabai di Pasar Induk Rau yang harganya melonjak tinggi hingga menembus Rp110 Ribu per kilogramnya. (foto: Dani Mukarom/TangerangEkspres.co.id)

SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID — Harga cabai di Pasar Induk Rau (PIR) dan di beberapa pasar tradisional di Kota Serang terus mengalami kenaikan. Terbaru, berdasarkan pantauan, harga cabai rawit tembus Rp 110.000 perkilogram, Minggu 26 November 2023.

Sementara itu, beberapa jenis cabai lainnya seperti cabai rawit hijau dijual dengan harga Rp63.000 perkilogram, cabai merah kriting Rp88.000 perkilogram dan cabai merah biasa Rp76.000 perkilogram.

Salah satu pedagang di Pasar Rau, Muhyi menuturkan, kenaikan harga cabai akibat stok yang sedikit. “Udah beberapa pekan belakangan kenaikannya,” tuturnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi dan Perindustrian Kota Serang, Yayan Kosasih tak menampik kenaikan harga cabai tersebut. Ia mengatakan harga komoditas jenis cabai di Oktober hingga November terus mengalami kenaikan yang signifikan.

“Di bulan ini harga cabai yang terus bergerak naik. Dari Rp. 60 ribu hingga sekarang tembus Rp. 110 ribu,” katanya.

Yayan mengatakan, kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh langkanya komoditas cabai di Pasar Induk Tanah Tinggi sebagai pemasok utama cabai.

Kondisi tersebut juga diiringi dengan cuaca buruk di wilayah Jawa sehingga banyak petani yang mengalami gagal panen.

“Alasan tempat pembelian cabai di Tanah Tinggi kosong. Di Jawa juga gagal panen akibat dari cuaca ini,” ujarnya.

Naiknya harga cabai dipengaruhi oleh musim hujan yang membuat kelembaban tanah naik sehingga tanaman menjadi cepat rusak akibat akar tanaman membusuk.

“Musim hujan mempengaruhi itu cabai kalau kebanyakan air kan mati. Tanaman menjadi rusak dan akarnya pun membusuk,” katanya.

Akibat kelangkaan tersebut, banyak pedagang cabai dari Kota Serang, kata Yayan, yang rela membeli cabai ke beberapa wilayah yang jauh agar mendapatkan cabai yang lebih banyak.

“Kenapa ini jadi mahal, karena ongkos jadi naik. Biasa kita beli satu titik ini bisa sampai ke beberapa titik untuk mendapat 10 kilogram untuk dijual. Jadi bisa berhari- hari di sana,” ucapnya. (*)

Reporter: Dani Mukarom
Editor : Aries Maulansyah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here