JAKARTA, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Lakon Indonesia mulai memperkenalkan Teras Lakon. Bangunan ini akan menjadi pusat dari keseluruhan ekosistem dan wadah yang diharapkan dapat mempertemukan berbagai ahli dan para kreatif dari berbagai latar belakang. Agar bergerak bersama melakukan usaha pelestarian budaya Indonesia.
Berdirinya Teras Lakon melengkapi keseluruhan ekosistem pelestarian budaya yang telah dibangun selama ini. Juga mengukuhkan Lakon Indonesia sebagai label pertama di Indonesia yang menjalankan usahanya secara professional dalam pengertian yang selama ini berlaku secara internasional.
Founder of Lakon Indonesia, Thresia Mareta mengatakan, koleksi The Tailor Made One 01 adalah koleksi khusus yang dibuat untuk mengakomodir pesanan web khusus yang berkembang pesat dan menjadi salah satu bagian dari bisnis Lakon Indonesia.
“Koleksi ini bisa juga disebut sebagai one of a kind,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11).
Koleksi The Tailor Made 01 ditangani dengan seksama menggunakan prinsip tukang jahit masa lalu yang tingkat kedetailan tinggi. Berbeda dengan koleksi ready to wear yang kuantitasnya lebih besar. Bisa dikatakan koleksi ini dikerjakan 100% dengan tangan.
Ia menuturkan, The Tailor Made 01 adalah perjalanan baru Lakon Indonesia untuk mengangkat keterampilan dan dedikasi tukang jahit masa lalu tetapi dalam bentuk modern dengan manajemen yang profesional.
“Laki-laki dan perempuan bisa memesan berdasarkan apa yang sudah kami presentasikan sesuai dengan rasa dan style masing-masing persona.”
“Sistem order adalah berdasarkan koleksi yang kami presentasikan secara sistematik untuk dapat dipesan oleh customer,” kayanya.
Melalui koleksi ini, Lakon Indonesia memberikan penghormatan ke prinsip tradisional masa lalu dimana pekerjaan tangan dihargai dengan sangat tinggi, mulai dari pembuatan bahan, embroidery, tenun, batik, pemasangan berupa-rupa aplikasi yang sangat kuat dari masa lalu.
“Tujuan saya mendirikan Lakon Indonesia adalah sebagai dedikasi saya untuk mengangkat banyak kekuatan di masa lalu yang sudah terlupakan saat ini. Untuk generasi muda di masa kini dan masa mendatang supaya mereka mengerti asal dan inti dari apa yang ada saat ini dengan harapan untuk mendorong perkembangan di masa depan.”
Menilik kembali perjalanan Lakon Indonesia selama lebih dari 5 tahun, banyak usaha yang telah didedikasikan secara konsisten untuk mengangkat keterampilan tangan dan seni budaya Indonesia sehingga memberikan hasil nyata yang dipresentasikan secara berkala setiap tahunnya.
Lakon Indonesia juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman melalui kerjasama dengan Kedutaan Perancis dan JF3 melalui Pintu Incubator. Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong perkembangan para kreator muda di kedua negara. Saat ini Pintu Incubator telah sukses mengantarkan enam kreator muda Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa.
“Edukasi adalah hal yang sangat penting di negara ini. Saya sudah menikmati mode selama hidup saya, saya banyak membaca dan memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak generasi masa kini yang tidak menyadari banyak hal secara nyata karena dongeng-dongeng yang diciptakan di sekeliling kita. Karena itu edukasi dan bukti nyata yang kami presentasikan menjadi sangat penting agar mereka mengerti kenyataan, kritis dalam melihat permasalahan, dan bijaksana dalam memberikan solusi,” ujar Thresia yang sekaligus merupakan salah satu inisiator dari program Pintu Incubator. (*)
Reporter: Syrojul Umam
Editor : Aries Maulansyah