PONDOK AREN-Satu dari dua korban yang terbawa arus banjir di Kali Angke, Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur ditemukan. Yakni Desta (14) bocah ditemukan Rabu (26/2) sekitar pukul 07.20 WIB oleh Rescue Satpol PP Kota Tangsel.
Sedangkan jasad korban satu lagi bernama Nazar sampai Rabu (26/2) pukul 18.00 WIB belum ditemukan.
Sebelumnya, Desta, Nazar dan dua temannya, Selasa (25/2) sekitar pukul 12.30 WIB berenang di kali Perumahan Maharta. Keempatnya tidak bisa berenang, dua temannya berhasil diselamatkan warga, sedangkan Desta dan Nazar terseret arus dan hilang.
Komandan Rescue Satpol PP Kota Tangsel Baidawi mengatakan, Desta ditemukan di wilayah jembatan Keramat, Kota Tangerang, sesuai arah aliran kali dari Perumahan Pondok Maharta tersebut. Jasad Desta ditemukan setelah satpol pp memasang jaring di lokasi penemuan.
“Tadi pagi (kemarin) kita temukan satu korban atas nama Desta. Kita pasang jaring, dia tersangkut. Titiknya itu di Jembatan Keramat, sudah masuk wilayah Tangerang,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (26/2).
Baidawi menambahkan, sementara itu satu korban hanyut lainnya atas nama Nazar (12), masih belum diketemukan. Tim SAR gabungan sedang mencari Nazar mengikuti aliran Kali sampai ke Celedug.
“Nazar masih kita lakukan pencarian. Pencarian hari ini (lemarin) kita lakukan dari titik diketemukan Desta, terus ke depan ke arah Ciledug, Tajur, penyisiran pinggiran sungai,” tambahnya.
Pencarian juga dilakukan dari arah titik penemuan Desta ke arah Perumahan Pondok Maharta. Jug adilakukan dari titik penemuan jasad Desta ke arah TKP. Baidawi memperkirakan jasat Nazar didiperkirakan sudah masuk ke wilayah Kota Tangerang.
Selain itu, kejadian air meluap kedaerah semak-semak. Sehingga jasad Nazar sulir diprediksi terbawa arus kali yang menuju Kota Tangerang atau semak-semak. Pencarian sulit dilakukan karena kondisi badan sungai setelah air surut banyak batang kayu atau bambu dan tidak layak di arungi menggunakan perahu karet.
“Jaring tetap terpasang. Hanya masalahnya kita harus sering-sering bersihin sangkutan sampahnya,” tuturnya.
Jenazah Desta, akan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur yakni di kampung halaman ayahnya yang bernama Sunanrno. Adi, papan Desta mengatakan, jenazah keponakannya akan dibawa ke kampung halaman ayahnya di Blitar. “Siang ini (kemarin) langsung di bawa ke Blitar,” ujarnya.
Adi menambahkan, terakhir bertemu dan ngobrol dengan keponakannnya sebelum kejadian tersebut. Saat itu Desta bilang tidak pernah main di kali dan mau nyari ikan. “Adi ngomongnya mau cuma mau cari ikan, gak taunya malah berenang,” tambahnya.
Adi menuturkan, saat mengetahui kejadian tersebut ibunya sangat terpukul. Orangtua korban tidak menyangka akan ada kejadian itu, apalagi saat kejadian ayahnya tidak ada di rumah. “Saat kejadian bapaknya sedang keja di Parung Panjang,” tuturnya. (bud)