TIGARAKSA – Beberapa bulan terakhir Kabupaten Tangerang tidak turun hujan. Meskipun ada, namun dalam intensitas kecil sampai sedang. Imbas kemarau panjang, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pun menyerang masyarakat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi menyebutkan, sejauh ini penderita ISPA masih berada di angka normal. Yakni sekitar empat sampai enam persen dari jumlah keseluruhan pasien. Namun tidak tertutup kemungkinan angka itu bertambah apabila langkah pencegahan terabaikan.
Dia menjelaskan, penyebab utama ISPA adalah virus dan bakteri yang menyerang saluran nafas dan menular melalui udara. ISPA banyak menyerang pada peralihan musim (pancaroba) seperti bulan ini. “Laporan yang kami terima menunjukkan jumlah pasien penderita ISPA masih normal. Tetapi ini bisa naik kalau tidak dicegah, terlebih di musim pancaroba,” ujar Tarmizi, Selasa (4/9).
Adapun langkah antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat agar terhindar dari ISPA. Yakni sesering mungkin mencuci tangan memakai sabun, memperbanyak konsumsi air putih, sayur dan buah, serta menutup mulut menggunakan tangan atau tisue saat batuk atau bersin. Tarmizi mengakui, tidak jarang masyarakat mengabaikan langkah sederhana tersebut.
Dinas kesehatan juga rutin melakukan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat ke masyarakat, serta memantua peningkatan penyakit ISPA. Sebanyak 44 pusat kesehatan masyarakat yang ada di Kabupaten Tangerang diminta untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
“Selain ISPA, pada musim penghujan nanti perlu diwaspadai DBD (demam berdarah dengue). DBD diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Bahkan diare juga kemungkinan menyerang manusia pada musim hujan. Untuk itu masyarakat harus membudayakan pola hidup sehat,” kata Tarmizi. (srh/mas)
[…] Source link […]