Beranda TANGERANG HUB Eks TPS Keluarkan Asap dan Bau Menyengat

Eks TPS Keluarkan Asap dan Bau Menyengat

0
BERBAGI
CEK LOKASI: Petugas Dinas Lingkungan Hidup memeriksa lokasi tanah yang mengeluarkan gas berbau menyengat di Jalan Pesantren, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Kota Tangsel, Jumat (12/12). FOTO: Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres

PONDOK AREN-Warga Jalan Pesantren, Kampung Ceger RT 1/3 Jurang Mangu Timur, Pondok Aren dihebohkan dengan munculnya asap dan bau menyengat di kebun milik warga. Bau tersebut diperkirakan gas metan yang keluar dari dalam tanah tak jauh dari galian lubang pembuangan dan pembakaran sampah warga.

Warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi plus pengurus kebun, Muhidin (50) mengatakan, bau tersebut sudah ia rasakan bersama warga lain sejak tiga hari lalu. Gas yang keluar dahulu menjadi tempat pembungan sampah yang dibakar warga sekitar.

“Itu (TPS, red) sudah lama dan sejak dua bulan ini dekat lokasi yang keluar gas dibuat lubang pembuangan sampah berukuran 2 × 2 meter dengan kedalaman 1 meter. Warga juga membakar sampah di lubang itu,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (12/10).

Muhidin menambahkan, pada awalnya gas yang keluar baunya tidak menyengat. Namun, lama-lama makin menyengat dan tak jarang juga mengeluarkan debu.
“Lama-lama baunya menyengat dan bikin pusing. Lakasi yang mengeluarkan gas sudah tiga kali pindah tapi, jaraknya dekat-dekat,” tambahnya.

Untuk memastikan bau yang keluar di kebun warga tersebut, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel langsung mendatangi lokasi.

Kepala Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan pada DLH Kota Tangsel DLH Tedi Krisna mengatakan, bau tersebut diperkiran gas metan atau amoniak yang berasal dari sampah yang dibakar.

“Lokasi munculnya gas dulu tempat pembuangan sampah yang telah ditimbin tanah. Dan tidak jauh dari lokasi ada tempat pembakatan sampah yang jaraknya hanya 3 meter,” ujarnya.

Tedi menambahkan, bisa saja asap dari pembakaran sampah tersebut merambat melalui sampah atau tanah, sehingga muncul gas yang berbau seperti amoniak.

Berdasarkan hasil pemantauan lapangan ada dua titik sumber asap. Salahnya satu dari pembakaran sampah dan sumber asap dari lokasi tidak ada pembakaran sampah tersebut.

“Gas yang keluar kemungkinan adanya radiasi atau jalur asap dari bawah tanah yang menuju lokasi timbulnya asap ditempat lain,” tambahnya.

Masih menurutnya, dibawah tanah dulu juga ada gundukan sampah sehingga kemungkinan masih ada gas amoniak atau metan yang terkandung di dalamnya sampai menimbikan bau. Untuk itu, ia akan melakukan uji dengan beberapa parameter, yakni Nh3, h2s, metil merkaptan, metil sulfida strine.

Secara gas metan bau tersebut membahayakan karena mudah terkombinasi dengan gas terbuka. Juga bisa kita menimbulkan pembakaran dengan gaa metan. Sehingga diharapkan pembuangan dan pembakaran disetop dan warga tidak mendekat karena, jika lupa dan membuang puntung rokok yang masih menyala dampaknya bisa terbakar.

“Kalau kandungan gas metan tinggi maka mudah terbakar. Kalau tidak kena api juga bisa terbakar. Gas yang keluar ini memiliki bau dengan kapasitas rendah namun, tidak baik untuk kesehatan,” tuturnya. (bud/esa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here