Beranda NASIONAL Angka Kecelakaan Harus Ditekan

Angka Kecelakaan Harus Ditekan

0
BERBAGI
Ruas Jalan tol Jakarta-Cikampek akan menjadi jalur utama pemudik menuju Jabar, Jateng dan Jatim. Semua proyek pengerjaan jalan tol layang dan kereta dihentikan. FOTO: Iwan Tri Wahyudi/FIN

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta memastikan kesiapan infrastruktur dan transportasi untuk pemudik. Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo meminta Kemenhub mengecek kondisi moda transportasi secara detil. Jika ditemukan tak layak, harus dilarang beroperasi.

“Dengan ditemukannya sejumlah moda transportasi yang tidak layak jalan, kami (DPR) berharap Kemenhub dan lembaga terkait dapat melakukan rampcheck secara disiplin,” katanya, Senin (27/5). Bamsoet (panggilan Bambang Soesatyo) berharap dalam arus mudik mendatang tidak ditemukan kendala baik dari segi penyedia transportasi ataupun pengguna. “Angka kecelakaan harus ditekan dan kendala akan musibah transportasi, jangan sampai terjadi yang dapat memakan korban,” tegas Bamsoet.

Hal senada juga diaampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ibnu Munzir. Ia menekankan kepada pemerintah untuk melaksanakan persiapan dan kesiapan. Serta memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat saat arus mudik menjelang Lebaran. “Tradisi kita mudik atau pulang kampung. Kaitan itu kita meninjau sejauh mana persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri di sektor infrastruktur dan transportasi,” kata Ibnu.

Ia mengharapkan mudik tahun ini dapat berjalan lancar. Mengingat jumlah pemudik pada setiap tahunnya meningkat. Maka fasilitas pun diharapkan juga meningkat dam persiapannya semakin baik. Ia juga berharap tidak terjadi kecelakan saat arus mudik dan arus balik tahun ini. “Kita berharap arus mudik bisa berjalan dengan lancar aman dan terjamin keselamatan. Persiapan untuk menyambut perayaan Idul Fitri dan mudik ke kampung halaman, mudah-mudahan seperti tahun-tahun sebelumnya kita terus memperkecil kemungkinan-kemungkinan terjadinya berbagai insiden atau kecelakaan. Jika dimungkinkan sampai zero accident,” lanjutnya.

Selain itu, terkait tren penurunan jumlah penumpang transportasi udara, kemungkinan akan berdampak pada peningkatan penumpang pada moda transportasi lainnya. Seperti angkutan kereta api, angkutan laut, mobil pribadi dan angkutan darat lainnya. Oleh sebab itu, kalau moda transportasi ini bergeser, maka perlu kewaspadaan yang tinggi. Terutama untuk penggunaan transportasi pribadi, baik itu mobil maupun motor, serta kendaraan umum.

Menurut Ibnu, yang tidak kalah paling adalah kesiapan sarana angkut pada kapal, dengan dilakukan antisipasi dengan meningkatkan jumlah kesiapan kapal untuk mengangkut jumlah penumpang yang diperkirakan terjadi peningkatan. Kemudian menyangkut keselamatan, sarana pelabuhan, dan kenyamanan pengguna layanan di dalam proses kedatangan sampai turun dari kapal, perlu diantisipasi dengan baik.

Sarana pelabuhan harus lebih baik dari sebelumnya, tetapi perlu diperhatikan ketika terjadi peningkatan jumlah penumpang. Pemerintah mesti menyiapkan sarana secara baik dan keselamatan menjadi perhatian. “Ketika jumlah penumpang membludak, kita fokus ke situ, malah kita lupa masalah keselamatan penumpang,” ujar politisi dapil Sulawesi Barat itu.

Lebih lanjut, untuk memperkecil angka kecelakaan, pemerintah juga perlu meningkatkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor saat mudik nanti. “Pemerintah perlu mengedukasi kepada masyarakat karena persoalan jarak tempuh yang jauh memberikan tingkat kelelahan dengan tingkat kesehatan yang mudah berubah, sehingga dapat menimbulkan kecelakaan,” katanya. (frs/fin)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here