BERBAGI
JAJAL JIMBE: Wakil Wlaikota Benyamin Davnie didampingi Kepala Dinas Pariwisata Judianto (kanan) memukul jimbe saat meninjau stand festival handycraft di Mal WTC, Serpong Utara, Kota Tangsel, Rabu (17/7). FOTO: Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres

SERPONG-Sebanyak 19 kota/kabupaten dari seluruh Indonesia ikut meramaiakan festival kerajinan tangan (handycraft) Dinas Periwisata (Dispar) Kota Tangsel yang digelar di Mall WTC Matahari Serpong. Acara tersebut terselenggara dengan menggandeng Galeri Etnik Nusantara (Gensa) Jakarta.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Judianto mengatakan, pameran handycraft tersebut diikuti 19 daerah. Seperti Provinsi Bali, Provinsi Lampung, Kota Blitar Jawa Tengah, Kota Palembang, Kabupaten Sragen dan lainnya.

“Festival handycraft ini kita selenggaran berkat kerja sama dengan Gensa. Gensa ini merupakan miniatur dari Smesco (pusat UMKM) nasional yang ada di Jakarta,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (17/7).

Judianto menambahkan, Gensa ingin membuat acara di Tangsel. Sehingga Dispar dukung acara itu karena bisa dijadikan destinasi wisata. Apalagi Tangsel belum memiliki pusat oleh-oleh dan ini bisa jadi sarana promosi untuk wisata Tangsel.

Untuk meramaikan acara, Dispar juga mengadakan beberapa festival karena diyakini bisa menghidupkan Gensa. Gensa diadakan selamanya, dan yang terlibat dalam acara tersebut adalah Pemkot Tangsel, Kementerian Perdagangan, Kementrian Pariwisata, Kementrian Koperasi, dan pihak mal.

“Kemendagri hanya urusan fasilitasi daerah yang ingin ikut promosi. Gensa ini akan jadi destinasi pusat oleh-oleh nusantara dan Tangsel,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, festival handycraft merupakan kolaborasi Dispar, Gensa, Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag, pengrajin dan Mal WTC.

“Tujuannya untuk mempromosikan produk-produk olahan UMKM dari 19 daerah se-Indonesia. Acara ini kita harapakan meningkatkan sektor perdagangan khususnya di Tangsel,” ujarnya.

Pak Ben menambahkan, acara tersebut sifatnya pameran dan barangnya diproduksi di daerah masing-masing. Sistem penjualannya nantinya secara online. “Saya medorong untuk kerjasama dengan pihak luar, misalnya dengan Angkasa Pura Dua, apakah kita menitipkan brosur disana dan lainnya,” tambahnya.

Masih menurutnya, asosiasi travel juga diundang dan diharapkan bisa menghadirkan wisatawan-wisatawan ke Tangsel. Tangsel yang menetapkan diri sebagai kota perdagangan dan jasa, khususnya jasa kuliner, kerajinan dan lainnya.

“Kita juga juga tampilkan produk dan ini salah satu upaya kita menampilkan kota jasa dan perdagangan. Kita kedepan akan punya banyak tempat untuk pameran, mulai dari lobi balai kota, gedung inovation center dan sebagainya,” tuturnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here