
PENANTIAN pebalap MotoGP untuk bisa secepatnya beradu cepat di sirkuit dipastikan akan lebih lama lagi. Ini setelah seri MotoGP Spanyol musim ini resmi ditunda karena darurat pandemi virus corona yang merebak di dunia.
MotoGP Spanyol di Sirkuit Angel Nieto, Jerez, sedianya digelar 1-3 Mei 2020 dan merupakan seri pembuka setelah beberapa seri diundur. Namun, Pihak Dorna setelah berdiskusi dengan Federasi Motor Internasional (FIM) dan Asosiasi Tim Balap Motor Internasional (IRTA), memastikan penundaan seri tersebut demi keselamatan banyak orang.
“FIM, IRTA, dan Dorna dengan sangat menyesal mengumumkan penundaan balapan MotoGP di Sirkuit Angel Nieto yang sedianya digelar pada 1-3 Mei. Merebaknya virus corona membat event itu harus dijadwal ulang,” demikian keterangan dalam pengumuman Dorna tersebut, Kamis (26/6).
Pihak Dorna sendiri belum bisa memastikan terkait jadwal ulang seri MotoGP Jerez.
“Karena situasinya masih terus berkembang (soal virus corona), penjadwalan baru untuk (MotoGP) Spanyol belum bisa dipastikan sampai semuanya benar-benar jelas untuk menggelar event. Perubahan kalendar akan segera dipublikasikan secepatnya,” tertulis dalam rilis tersebut.
Pengunduran MotoGP Spanyol menjadi menjadi yang kelima mengalami penundaan karena virus corona. Setelah MotoGP Qatar tidak dapat berlangsung pada Minggu (8/3), setidaknya ada tiga agenda balapan yang ditunda yakni MotoGP Amerika Serikat, MotoGP Thailand, dan MotoGP Argentina.
Sementara terkait keinginan untuk menggelar balap tanpa penonton agar 19 seri dapat digelar tahun ini langsung ditolak sejumlah tim peserta. Menurut bos tim satelit KTM Tech3, Herve Poncharal, menggelar lomba tanpa penonton untuk menghindari penyebaran virus corona akan sulit terwujud.
Poncharal mengatakan, setiap tim peserta MotoGP memerlukan balapan untuk mendapat keuntungan secara finansial. Dorna Sport sebagai penyelenggara diminta mendapatkan solusi terbaik untuk seluruh tim.
“Jika tak ada lagi Grand Prix, tak ada lagi pemasukan yang terkait dengan sponsor dan uang hadiah,” kata Poncharal, seperti dilansir Crash.
Tetap menggelar balapan, tapi tanpa penonton juga dianggap bulan solusi. “Balapan tertutup, secara ekonomi, tak memungkinkan. Kami memerlukan pemasukan,” ucap pria yang membawahi dua tim di MotoGP dan Moto3 ini.
Sementara itu, bos tim satelit Yamaha SRT, Johan Stigefelt, berpendapat, ada hal positif apabila jumlah balapan di kalender MotoGP tahun ini dikurangi demi penyesuaian.
“Dalam skenario itu, kami sebagai tim juga akan tidak terlalu sering bepergian, jadi biaya perjalanan dan sebagainya tentu bisa berkurang,” ungkap Stigefelt.
“Dengan jadwal nanti, kami mungkin akan bepergian dan membalap hingga akhir tahun ini, tidak menutup kemungkinan sampai Desember 2020. Dampaknya akan terasa di awal musim depan,” ujar Stigefelt.
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, mengaku secara fisik dia merasa akan bisa melalui potensi jadwal padat MotoGP 2020. “Secara mental itu akan menjadi ujian bagi kita semua,” kata Joan Mir. (apw/cnc)