TANGERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID- Cuaca terik panas pada musim kemarau saat ini terasa lain dari biasanya. Hal itu juga diakui oleh anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi Partai Demokrat Baihaki. Menurutnya, beberapa titik wilayah di Kota Tangerang sudah mengalami kekeringan. Dia meminta dimusim kemarau saat ini yang berdampak pada kekeringan ini tidak dipandang sebelah mata. Pemerintah harus memastikan bantuan-bantuan dari dampak kemarau saat ini. Untuk warga yang mengalami kesulitan air, pemerintah harus siap siaga melayani dengan menyuplai air bersih. kesiapsiagaan lainnya tersedianya kebutuhan masyarakat dari dampak musim kemarau saat ini.
“Butuh kerjasama seluruh lapisan masyarakat mengatasi pontensi ancaman ini. Jangan hanya imbauan kesiapsiagaan. Tetapi juga langkah-langkah kongkret seperti menyediakan sarana dan prasarana bagi warga yang terdampak,” kata Baihaki, Selasa (10/10).
Dia juga mendorong Pemkot Tangerang melalui dinas terkait mewujudkan terbangunnya embung atau tandon-tandon yang dapat menyimpan air dalam waktu yang panjang. Dikatakan, Pemkot Tangerang juga didorong melakukan bekerjasama dengan pemda lain khususnya yang di daerah hulu agar segera melakukan penghijauan dan reboisasi.
“Tandon-tandon air dalam kondisi seperti sekarang ini sangat diperlukan sebagai cadangan air,” ujarnya.
“Musim Kemarau sekarang ini memang luar biasa. Ini ujian kesabaran, semoga warga Kota Tangerang terhindar dari penyakit dan ancaman kekeringan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemkot Tangerang memberikan imbauan kesiapsiagaan untuk merespon potensi kekeringan yang terjadi di Kota Tangerang. Imbauan kesiapsiagaan ini dilakukan untuk menghadapi potensi bencana kekeringan meteorologis yang akhir-akhir ini mengkhawatirkan.
Terlebih, berdasarkan informasi dari BMKG terdapat indikasi potensi kekeringan hidrometeorologis hingga dua dasarian ke depan yang mencakup sebagian besar wilayah di Indonesia.
Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Tangerang, Deni Koswara menuturkan, imbauan kesiapsiagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi bahaya yang dihasilkan dari dampak kekeringan tersebut. Seperti kekurangan ketersediaan air bersih, kebakaran semak, lahan, dan pemukiman, sampai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan industri, perkantoran, bahkan pemerintahan.
Dia mengimbau kepada seluruh pegawai untuk terus melakukan langkah-langkah konkrit untuk mengantisipasi potensi tersebut, meliputi pemantauan, peninjauan lapangan, edukasi, serta penghematan air di lingkungan masing-masing.
“Langkah-langkah yang dapat dilakukan, seperti, Dinkes melakukan sosialisasi dan pelayanan kesehatan yang relevan, Dinas Perkim menyediakan tangki air di pemukiman, DKP memastikan ketersediaan pangan, BPBD memastikan kesiapsiagaan kedaruratan, Perumda Tirta Benteng memastikan air bersih, serta OPD-OPD lainnya berdasarkan kewenangan masing-masing,” pungkasnya.(*)
Reporter: Azis
Editor : Andy